Senin, 16 Oktober 2023

KONEKSI ANTAR MATERI - Pendidikan yang Memerdekakan

 


Hal-hal yang sudah selaras dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan.

Prinsip pendidikan yang memerdekakan adalah pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk memberikan siswa otonomi, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan pengetahuan yang mendalam. Berikut adalah beberapa hal yang sudah selaras dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan:

1.      Pembelajaran Berpusat pada Siswa: Pendidikan yang memerdekakan menempatkan siswa di pusat pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir sendiri dan memecahkan masalah.


2.      Kolaborasi dan Komunikasi: Praktik pendidikan yang memerdekakan mendorong kolaborasi antara siswa. Proyek kelompok, diskusi, dan komunikasi terbuka di dalam kelas merupakan contoh praktik yang mendukung prinsip ini.


3.      Kemampuan Berpikir Kritis: Guru memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa dengan mendorong mereka untuk mengajukan pertanyaan, menganalisis informasi, dan menyusun argumen yang kuat.


4.      Penilaian Autentik: Praktik evaluasi yang memerdekakan melibatkan penilaian yang autentik dan kontekstual. Penilaian dapat berbentuk proyek, presentasi, atau portofolio yang mencerminkan pemahaman mendalam siswa.

5.      Keterlibatan Siswa: Siswa diberi kesempatan untuk memilih topik yang menarik bagi mereka dan mengembangkan minat pribadi dalam pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan motivasi siswa dan membantu mereka merasa lebih berperan dalam proses pendidikan mereka.


6.      Integrasi Teknologi: Teknologi pendidikan dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih otonom dan berbasis penemuan. Guru dapat memanfaatkan alat-alat digital untuk memperluas akses siswa terhadap sumber daya pembelajaran.

7.      Pembelajaran sepanjang hayat: Pendidikan yang memerdekakan mengajarkan siswa keterampilan yang relevan sepanjang hayat, bukan hanya pengetahuan yang bersifat sekunder. Ini melibatkan pengembangan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi yang efektif.


8.      Inklusi dan Keadilan: Prinsip pendidikan yang memerdekakan mendukung inklusi siswa dari berbagai latar belakang, kemampuan, dan kebutuhan. Ini menciptakan lingkungan belajar yang adil dan mendukung perkembangan semua siswa.


9.      Pengembangan Kemampuan Kreatif: Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam proses pembelajaran. Ini dapat melibatkan proyek seni, eksplorasi ilmiah, atau pengembangan solusi kreatif untuk masalah yang kompleks.


1. Penekanan pada Penalaran Etis dan Nilai: Pendidikan yang memerdekakan juga mencakup pembelajaran nilai-nilai dan etika. Siswa diajarkan untuk memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

 

Hal-hal yang tidak selaras terkait praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan yang dirasa perlu diubah atau dikembangkan bahkan dihilangkan.

Untuk mencapai pendidikan yang lebih memerdekakan, ada beberapa praktik yang mungkin perlu diubah, dikembangkan, atau bahkan dihilangkan. Berikut beberapa hal yang mungkin tidak selaras dengan prinsip pendidikan yang memerdekakan:

1.      Kurikulum Tidak Relevan: Kurikulum yang terlalu kaku dan tidak relevan dengan kehidupan nyata siswa dapat menghambat pengembangan kreativitas dan pemikiran kritis. Perlu diubah agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.


2.      Pendidikan Berorientasi pada Tes: Terlalu banyak penekanan pada ujian standar dan penilaian yang hanya berfokus pada pengetahuan faktual dapat menghambat pengembangan keterampilan berpikir kritis. Guru dan lembaga harus berusaha untuk menjauh dari pendekatan ini dan memprioritaskan penilaian yang lebih holistik.


3.      Kurangnya Dukungan Individual: Setiap siswa memiliki gaya belajar dan kebutuhan yang berbeda. Kurangnya perhatian terhadap kebutuhan individual siswa dapat menghambat perkembangan mereka. Guru harus mampu memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan siswa.


4.      Kelas Berukuran Besar: Kelas berukuran besar seringkali membuat interaksi yang lebih pribadi dan fokus pada setiap siswa sulit dilakukan. Memperkecil ukuran kelas atau mengintegrasikan teknologi pendidikan yang tepat dapat membantu mengatasi masalah ini.

5.      Kurangnya Diversitas dalam Materi dan Perspektif: Kurangnya keragaman dalam materi pembelajaran dan perspektif dapat mengurangi pemahaman siswa tentang dunia yang beragam. Penting untuk memperluas materi dan pendekatan untuk mencakup berbagai budaya, perspektif, dan pengalaman.

6.      Kurangnya Pelatihan Guru: Guru perlu mendapatkan pelatihan yang sesuai untuk mengadopsi pendekatan pendidikan yang memerdekakan. Kurikulum pelatihan guru perlu diperbarui dan diarahkan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan pendidikan yang memerdekakan.


7.      Pendidikan yang Terpisah dari Dunia Nyata: Memisahkan pendidikan dari aplikasi dunia nyata dapat membuat siswa merasa kurang termotivasi. Pendidikan yang lebih memerdekakan harus lebih terhubung dengan dunia nyata dan masalah-masalah yang ada di dalamnya.


8.      Kurangnya Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas: Melibatkan orang tua dan komunitas dalam pendidikan dapat memperkaya pengalaman siswa. Oleh karena itu, kolaborasi antara lembaga pendidikan, orang tua, dan komunitas perlu ditingkatkan.




Kamis, 15 Juni 2023

PENGAJIAN AKBAR MUHAMMADIYAH Dr. H. NASRUDIN JALIL, S.Ag.,M.M. KEPALA BNN KABUPATEN BELITUNG PROVINSI BANGKA BELITUNG

 


Organisasi Muhammadiyah di kedua kecamatan yaitu Kecamatan Kalibening dan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara merupakan organisasi besar. Setiap hari Ahad Pon selalu mengadakan pengajian akbar yang mengundang pembicara dari luar kabupaten. Pada hari Ahad Pon tanggal 11 Juni 2023 kemarin, pengajian akbar Muhammadiyah yang bertempat di Banurejo Desa Sikumpul Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara, mengundang pembicara dari luar pulau. Beliau adalah bapak Dr. H. Nasrudin Jalil, S.Ag.,M.M. yang menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Belitung Provinsi Bangka Belitung.

Sebelum acara dimulai, para jamaah pengajian dihibur dengan tampilan drumband dari ranting Sikumpul. Acara pengajian dibuka tepat waktu yaitu pada pukul 09.00 WIB, diawali dengan bacaan basmallah secara bersama-sama. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan paduan suara dari ayunda-ayunda Nasyiatul 'Aisyiyah Ranting Banurejo dengan menyanyikan lagu-lagu Muhammadiyah.

Sambutan perdana pada pengajian Ahad Pon ini oleh ketua panitia yaitu bapak Masis yang juga sebagai ketua ranting Muhammadiyah Banurejo. Dalam sambutannya beliau mengucapan terima kasih atas kehadirannya di pengajian Ahad Pon yang bertempat di ranting Sikumpul 03 (Banurejo). Harapannya kita semua dapat mendengarkan isi tausiyah hari ini, lalu kita pahami, setelah itu kita amalkan.

Sambutan yang kedua dari pimpinan cabang Muhammadiyang yang diwakili oleh bapak H. Wagiyo. Beliau menyampaikan tentang ucapan terima kasih atas kehadiran bapak camat Kalibening (Dampak Firmansyah). Ucapan selamat menunaikan ibadah haji bagi bapak ibu Muhammadiyah di wilayah kecamatan kalibening, semoga dapat menjalankan rukun dan wajibnya dengan lancar. Beliau menceritakan bahwa Banurejo adalah awal mulanya Muhammadiyah berdiri. Banurejo terkenal dengan kauman. Berubah menjadi Rawan karena sering terkena banjir. harapan beliau jangan sampai Muhammadiyah di ranting Banurejo menjadi menyusut. Dan sambutan terakhir dari Camat Kalbening oleh bapak Dampak Firmasyah, pak Dampak berpesan kepada semuanya agar setelah mengikuti pengajian ini, semoga dapat mengamalkan ilmu yang didapat hari ini.

Selanjutnya acara yang ditunggu-tunggu yaitu pengajian inti oleh bapak Dr. H. Nasrudin Jalil, S.Ag.,M.M. (Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Belitung Provinsi Bangka Belitung). Dengan Tema: "Menungkatkan Kualitas Ibadah dan Kerukunan di Tengah Masyarakat Setelah Ramadhan".

Hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan:

  • rasa syukur kepada Allah SWT.

  • Shalat sunatnya lebih ditingkatkan lagi.

  • Bacaan Al Quran nya dipertahankan seperti saat bulan Ramadhan.

  • Bagi yang akan menjalankan ibadah haji maka sepulang haji, ibadah yang dilaksanakan di mekah dan madinah tetap dijalankan.

  • Menjadi haji yang mabrur balasannya adalah Jannah 

  • Meningkatkan diri dan meningkatkan ibadah kepada Allah yang tentu saja dibarengi dengan ilmu. Karena Ilmu dapat diperoleh dengan rajin mengikuti pengajian.


Sedangkan beberapa hal yang dapat membuat hati rusak, menurut bapak Hasan Al Basri ada 6 aspek, yaitu:

  1. Orang yang senantiasa berbuat dosa dan maksiat tanpa pernah melakukan taubat.

  2. Orang yang jika beramal tidak diiringi keihklasan.

  3. Orang yang makan rejeki dari Allah tapi tidak pernah bersyukur.

  4. Orang yang memiliki pengetahuan tapi tidak mau mengamalkan atau menularkan kepada saudara dan handaitaulan.

  5. Orang yang tidak pernah ridho dengan apa yang diberikan Allah

  6. Orang yang senantiasa sering mengantarkan jenazah ke makam tapi tidak bisa mengambil hikmahnya 

Ciri-ciri orang yang hatinya rusak atau sakit, diantaranya adalah suka menyebar berita hoax, memiliki rasa iri dan dengki, serta SMS (Senang Melihat orang Susah atau Susah Melihat orang Senang). Untuk itu menuntut ilmu itu wajib selama masih hidup. Karena ibadah kita tidak akan meningkat jika tanpa ilmu.

Ada 70 ribu malaikat akan mendoakan orang yang menjenguk kerabat atau sahabatnya yang sedang sakit. Anak-anak kita juga merupakan ladang ibadah bagi kita, untuk itu didiklah anak kita dengan benar. Karena hanya anak-anak kita yang dapat membantu ketika kita sudah tiada.

Jika ada masalah sandarkan kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar, dengan rejeki atau jalan keluar yang tidak disangka-sangka. Kita dilarang berburuk sangka kepada Allah. Selalu tanamkan keimanan di dalam hati. Sesuatu yang dipercaya dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan dilaksanakan dalam kehidupan, itulah definisi IMAN. Untuk melaksanakan keimanan tadi diperlukan ilmu. Tanpa ilmu, peperangan batin kita akan dimenangkan oleh syaitan.

Bapak Nasrudin mengatakan bahwa ada tiga kunci hidup, yaitu:

  1. Tugas hidup: beribadah mengabdi kepada Allah

  2. Fungsi hidup: sebagai wakil Allah untuk mnjaga bumi dan isinya.

  3. Tujuan hidup: mencari ridho Allah

Demikian ilmu-ilmu dalam pengajian Ahad Pon kali ini, semoga dapat menambah bekal keimanan kita.

Foto-foto kegiatan:













Minggu, 09 April 2023

NIKMAT MANA LAGI YANG KAU INGKARI


     Ramadhan memasuki hari ke enam, terasa masih lama kita akan membersamai bulan penuh berkah ini, yang sudah kita nanti-nanti selama hampir satu tahun. Tentunya rasa syukur harus selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Dimana kita dilahirkan di Tanah Air Indonesia, dengan keadaan ekonomi kita yang bisa dibilang lumayan. Coba kita tengok saudara-saudara kita yang nasibnya tidak sebaik kita, yang negaranya setiap hari mengalami bencana perang, dsb.

        Hari ini jika kolak dan sop buah tak membuat kita bersyukur, maka tataplah sejenak ke negeri-negeri yg makanan bekas di tong sampah pun mereka makan karena tiadanya makanan lagi.

Hari ini jika puasa terasa melemahkan, maka tataplah sejenak ke negeri-negeri yang puasanya mencapai 22 jam lamanya. Atau tataplah ke negeri-negeri yang dibakar musim panas, direpotkan hajat, dicekam ancaman, disuguhi besi dan peluru, tapi mereka tetap teguh dan tangguh menjalankan puasa.

    Hari ini jika tarawih memberatkan, maka tataplah sejenak ke negeri-negeri yang masjidnya dihancurkan, rumahnya dirobohkan, namun tak jua menyurutkan imannya untuk tetap berdiri tegak mengerjakan shalat.

    Sungguh hari ini kita ditampar oleh keadaan saudara kita di Suriah, Palestina, Uighur, Rohingya, Afrika, Islandia, dan dimana pun mereka yang keadaannya jauh lebih sulit dari kita.

    Lalu masih pantaskah kita disini mengeluh? Enggan mau berpuasa? Enggan shalat tarawih?

    Kemana rasa syukur kita atas segala nikmat dan kemudahan yang Allah berikan?
Padahal kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan damai.
Padahal kita dapat menikmati berbagai makanan berbuka dan sahur yg kita sukai.
Padahal kita dapat menjalankan shalat tarawih dengan tenang dan khusyu', di mana masjid banyak berdiri kokoh di setiap lingkungan dilengkapi AC dan kipas angin.

    Lantas, masihkah kita lalai dan ingkar atas segala nikmat yang Allah berikan?

    Demi Allah, bahwa kelak semua nikmat yang kita miliki akan di tanya. Allah Ta’ala berfirman:

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)” (QS. At Takatsur: 8).

    Semoga menjadi renungan bagi kita semua serta dapat menjadikan kita bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah anugerahkan.


 


Sabtu, 01 April 2023

PAHALA SIRNA DI BULAN RAMADHAN


        Memasuki Ramadhan hari kelima, membuatku bertambah semangat untuk memburu bahan goresan pena digitalku. Ternyata menulis itu mengasyikkan kalau kita melakukannya dengan totalitas, dan lawan terbesarnya adalah diri kita sendiri. Dimana kadang muncul rasa malas untuk menulis, atau kebingungan mencari bahan untuk ditulis.

        Puasa di hari kelima ini kujalani dengan enjoy, dimana banyak agenda yang harus saya selesaikan satu persatu. Diantaranya adalah mengantar kakak ipar untuk periksa general chek up di Kota Kabupaten Banjarnegara. Tepatnya di RSU PKU, dan Alhamdulillah hasilnya baik semua.

        Pada malam harinya menjalankan  tarawih rutin di masjid An Nur di wilayah SPBU Sidakangen. Kali ini bersama ustadz Imam Arifin. Kali ini mengambil tema: "Pahala Sirna di Bulan Ramadhan", yang dikutip dari Ustadz. DR. Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja, MA.

        Selama melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan, semoga kita dimudahkan berpuasa yang berkualitas, penuh dengan lantunan Al-Qur'an, dan sholat malam, serta sedekah.


        Kita juga harus waspada dengan hal-hal yang mengurangi kualitas puasa sehingga menyebabkan berkurang pahalanya atau sirna. 


Karenanya sebaiknya kita memperhatikan hal-hal berikut :


1️⃣. Jauhi ghibah, karena ghibah akan menggugurkan pahala puasa, bahkan menurut segelintir ulama membatalkan puasa.

Ghibah dijadikan lezat oleh syaitan, karenanya diantara perkara yang sangat menarik adalah menonton atau membaca berita ghibah.


2️⃣. Tundukkan pandangan, agar pahala puasa anda tidak terkikis dengan aurot wanita yang terpajang di FB apalagi Youtube.


3️⃣. Waktu untuk ngenet jangan sampai lebih banyak daripada membaca Al-Qur'an, sungguh ini adalah jebakan syaithan.


4️⃣. Jauhi menghabiskan waktu dengan menonton sinetron yang isinya banyak memamerkan aurot wanita dan melalaikan dari akhirat. 


Demikian juga ngabisin waktu dengan main game dan semisalnya yang tidak bermanfaat.


5️⃣. Jauhi ngabuburit apalagi di jalanan sehingga pandangan tak bisa terjaga.


6️⃣. Kurangi ngobrol dengan makhluk, banyakkan porsi untuk membaca perkataan Rabb mu. 

Kebanyakan ngobrol dengan makhluk akan mengeraskan hati, adapun membaca firman Kholiq akan melembutkan dan membahagiakan hati.

Jangan sampai anda menutup Al-Qur'an karena bosan dengan firman Allah demi mendengar perkataan dan ngobrol dengan makhluk.


7️⃣. Perhatian terhadap dapur penting, tapi bukan yang terpenting, jangan sampai waktu terlalu banyak tersita untuk dapur sementara kehabisan waktu untuk ngaji Al-Qur'an.


8️⃣. Semangat beribadah tatkala Ramadhan, tapi hati-hati jangan sampai terjerumus dalam riya' dan ujub karena menulis ibadah di status Twitter, FB, atau WA.


📲 Contoh :

_(alhamdulillah sudah khatam Qur'an 5 kali), atau (Sedang i'tikaf mohon jangan mengganggu), atau (alhamdulillah sempat menyantuni anak yatim di bulan mulia ini), dll._


Meskipun menyiarkan ibadah tidaklah haram, tetapi menutup pintu-pintu riya' dan ujub lebih baik, kecuali untuk memotivasi.


9️⃣ Menjelang lebaran, di 10 malam terakhir jangan lupa mengejar lailatul qodar, jangan sampai waktu mencarinya kebanyakannya di mall atau di jalanan.


Demikian ilmu yang dapat kita serap dari penyampaian Ustadz Imam Arifin. Semoga Allah memudahkan kita semua mendapatkan ampunanNya di bulan yang mulia ini... 

Aamiin yaa Robbal 'aalamiin...




MERAMU HASIL BELAJAR