Jumat, 17 Februari 2023

ASYIKNYA MENULIS PUISI



Judul                    : Asyiknya Menulis Puisi

Pertemuan ke      : 17

Hari/Tanggal       : Rabu, 15 Februari 2023

Tema                    : Menulis Puisi

Narasumber         : Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd.

Moderator            : Sim Chung Wei, SP.


        Hujan rintik disertai kabut yang lumayan tebal, selalu setia menemaniku untuk mengikuti kegiatan malam di Kelas Belajar Menulis Nusntara Gelombang 28 bersama PGRI, dan tentunya bersama tim solid Om Jay yang luar biasa. 
        Pada kesempatan kali ini kita dipandu moderator yang hebat yaitu Bapak Sim Chung Wei, SP. dan nyaman dipanggil Koko Sim. Beliau juga alumni KBMN Angkatan 26, dan merupakan salah satu dari Tim Solid Omjay (TSO). Narasumber hebat kali ini adalag Bunda Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd. yang biasa disapa Bunda Hasanah. Kelahiran Sukabumi pada tanggal 10 Agustus 1967. Beliau pernah menjadguru di MAN Cibadak (1994-2015), dan beberapa lembaga pendidikan swasta (1990-2017), Pendiri Yayasan Pendidikan Halima Al-Azar (Kursus, Kober, dan TK Halima Bojonggenteng, 2002 - sekarang) dan sebagai Pengawas Madrasah Aliyah di Kankemenag Sukabumi (2015 - sekarang) serta staf Pengajar di STAI Kharisma Cicurug. Prestasi beliau juga sangat luar biasa, diantaranya sebagai Pengawas berprestasi tingkat Jawa Barat tahun 2021 dan sebagai salah satu Peraih Anugerah Guru dan GTK Kemenag Berprestasi Tingkat Nasional Kategori Pengawas Madrasah Berprestasi tahun 2021, sebagai pengelola kursus berprestasi ke-3 tingkat provinsi Jawa Barat tahun 2015 dan prestasi lainnya. Karya Bunda Hasanah juga telah menulis buku solo dan menulis pantun, puisi, cerita, dan non-fiksi di lebih dari 70 buku antologi. Buku yang sudah terbit berjudul Buku Panduan Guru Penulis Pemula (buku solo dengan ISBN 978-623-378-050-6, terbit September 2021) dan berjudul Selaksa Suara Sukma (Buku solo dengan ISBN 978 623 378 538 9 terbit 2023). Demikian profil bunda Hasanah yang sangat menginspirasi, untuk lebih detailnya bisa kunjungi profil beliau di link berikut: https://hasanahhalima.blogspot.com/2023/02/profil-e-hasanah.html.

Selanjutnya marilah kita simak materi yang akan disampaikan Bunda Hasanah dengan judul "Menulis Puisi".

Pengertian Puisi menurut KBBI:
  1. Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
  2. Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
  3. Sajak
Pengertian Puisi
Sajak:
  • Bebas puisi yang tidak terikat oelh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik.
  • Berpola puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometri, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain.
  • Dramatik sas puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang
  • Lama puisi yang belum dipengaruhi oelh puisi barat, seperti pantun, gurindam, syair, matra, dan bidal.
  • Mbeling sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang: sajak main-main.
Puisi menurut H.B. Jassin adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau oikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Sedangkan struktur fisik puisi (unsur wujud) diantaranya adalah:
  • BENTUK: berbebtuk baris - bait
  • DIKSI: pemilihan kata indah dan memiliki kekuatan makna
  • MAJAS: bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair
  • RIMA: persamaan bunyi di baris/akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi.
Adapun jenis-jenis puisi secara umum ada dua jenis yaitu:
  1. Puisi Lama, puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata di tiap baris.
  2. Puisi Baru, puisi yang tidak terikat oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima
Ciri-ciri Puisi Lama:
  • Tidak diketahui nama pengarangnya.
  • Penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan.
  • Sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait.
Jenis Puisi lama:
  • Mantra, yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contohnya mantra untuk mengobati orng dari makhluk halus.
Sihir lontar pinang lontar

Terletak di ujung bumi

Setan buta jembalang buta

Aku sapa tidak berbunyi 

  • Pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, setiap bait terdiri dari 4 baris, dan di tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi. Sebagai contoh adalah pantun nasihat.

Sungguh elok emas permata

Lagi elok intan baiduri

Sungguh elok budi bahasa

Jika dihias akhlak terpuji

  • Seloka, adalah pantun yang berkait atau bertautan. Contoh:

Sudah bertemu kasih sayang

Duduk terkurung malam dan siang

Hingga setapak tiada renggang

Tulang sendi habis terguncang 

  •  Taliban, yaitu pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6, 8 atau 10 baris. contohnya:

Anak orang di padang tarap

Pergi berjalan ke kebun bunga

Hendak ke pekan hari tiap senja

Di sana sirih kami kerekap

Meskipun daunnya berupa

Namun rasanya berlain juga

 

CIRI-CIRI PUISI BARU:

  1. Memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama)
  2. Persajakan akhir yang teratur
  3. Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain
  4. Sebagian besar puisi empat seuntai (baris)

Adapun jenis-jenis puisi baru adalah:
  • Balado, yaitu puisi berisi kisah/cerita.
  • Himne, adalah puisi pujaan untuk mnghormati Tuhan, seorang Pahlawan dan Tanah Air.
  • Ode, adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa, nada dan gayanya sangat resmi, bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu.
  • Epigram, yaitu puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
  • Romansa, adalah puisi yang berisi luapan cinta kasih
  • Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
  • Satire, yaitu puisi yang berisi sindiran/kritik.
Penulisan puisi untuk jaman sekarang sudah semakin berkembang, sehingga untuk menulis puisi tinggal mengikuti perkembangan dan perubahan bentuk dan isi sesuai perkembangan selera. Dan untuk pemula tinggal menulis saja menggunakan kata-kata atau diksi yang enak di hati.Penekanan pada segi estetika dan penggunaan diksi, rima, majas yang dapat mempengaruhi keindahan puisi.

Puisi-puisi jaman sekarang, lebih variatif, diantaranya:
  • Puisi Akrostik
  • Puisi Patidusa
  • Puisi Telelet
  • Puisi 2 0
  • dan masih banyak yang lain
Jika ingin melihat contoh-contoh puisi bisa membaca kumpulan puisi "Selaksa Suara Sukma" karya Bunda Hasanah

Demikian paparan materi tentang "Menulis Puisi" yang disampaikan dengan sangat elok oleh Bunda Hasanah. Semoga ilmunya bermanfaat bagi kita semua. 

Selanjutnya dengan sesi tanya jawab:

P1

Selamat malam Pak Sim. Ijim bertanya kepada Bu Hasanah.

Endang Ratna Juwita,Bogor.

Ijin bertanya:

1.Bagaimana cara menulis puisi yg baik dan benar?

2.Adakah batasan baris puisi seperti pantun?

3.Bagaimana cara mencari istilah atau kata-kata kiasan yang bisa kita pakai untuk membuat puisi agar terdengar lebih tersentuh ? Terima kasih Bapak dan ibu🙏


J1 

1. Cara menulis yang baik yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang disebutkan di atas ya, misalnya memperhatikan diksi, rima, irama, larik, bait dan lainnya. Sesuai dengan jenisnya 

2. Pantun itu jenis puisi lama Bun. 

3. Cara mencari istilah/kata kiasan itu, dengan banyak membaca dan bisa buka kamus diksi.

Mudah-mudahan tidak puas, biar kita sama-sama belajar bareng ya


P2

Selamat malam, saya Dewi dari Seruyan Kalteng, mau tanya sama bunda bagaimana kiatnya biar kita bisa menulis puisi yang katanya itu bisa indah sehingga rima nya menjadi menarik, karena selama ini saya merasa puisi saya masih kurang menarik dalam pemilihan katanya🙏, apa ada tips dan triknya. Terimakasih bunda🙏


J2

Trik yang saya lakukan adalah memilih tema sebagai acuan, menentukan kata kunci, memilih diksi yang tepat, menggunakan Rima atau majas misalnya, terus mengembangkannya dengan rasa/selera estetika kita.

Kadang saya kumpulkan kata-kata indah dulu Bunda Dewi. Misalnya menemukan kata Bagaskara untuk matahari/mentari, Bimantara atau langit, misalnya.


P3

Saya -Evridus Mangung- Peserta KBMN 28. Pertanyaaan saya: Dalam struktur fisik puisi (unsur wujud puisi disebutkan salah satu point yaitu tentang diksi). Bagaimana cara untuk memilih kata-kata indah dan memiliki kekuatan makna, bu?


J3

Diksi itu pilihan kata-kata yang akan kita gunakan dalam puisi, hasil pemilihan secara cermat dengan pertimbangan makna, susunan bunyi, ataupun hubungan kata itu dengan kata-kata lainnya dalam larik atau bait.


P4

Ada tamu bernama Pak Kasim,

Makan bersam adengan rendang,

Selamat malam Koko Sim,

Perkenalkan saya Elok Dewi dari 

Padang.


Hari ini begitu gerah,

Lalu Ayah melepaskan dasi,

Senang belajar bersama bunda E Hasanah,

Jangonya menulis dan 

berpuisi.

Pertanyaannya:

Assalammualiakum Bunda E Hasanah . 

Senang belajar bersama bunda. Elok mau bertanya Bun 

bagaimana langkah kita atau cara kita biar puisi kita penuh 

dengan diksi dan majas. Elok suka menulis puisi tappuisinya masih datar Bun mohon krisannya🙏🙏🙏

Daun rambutan 

dan daun selasih 

Sekian dan terima kasih


J4

Salam, Elok yang pintar berpuisi juga. Sudah berapa buku antologi kita tulis puisi bersama. 

Kayaknya ini mau nyoba aku nih hi hi hi.

Saya coba jawab dech.

Jika puisinya ingin penuh diksi dan majas ya itu kumpulkan dulu diksinya bisa buka kamus diksi ya. Perhatikan irama atau bunyi diksinya, kadang aku memilih kata yang sulit dipahami pembaca hi hi hi. Mencari kata dengan mengacu pada sumber terpercaya dan baku, atau diksi yang sering digunakan penyair, terus mengembangkan puisinya.


P5

Assalamu alaikum wr wb

Ibu Samsinar_Jakarta

Izin bertanya: Dalam membuat puisi kita harus memperhatikan nilai estetik

dan diksi dalam puisi agar indah dan enak dibaca.

Bagaimana cara/tips dalam menentukan diksi yang tepat dalam puisi?

Terima kasih


J5

Cara menentukan diksi yang tepat dalam puisi itu harus memperhatikan ketepatan kata dengan maknanya, kebenaran, kecermatan, keserasian kata, dan kelaziman digunakan dalam puisi Sebenarnya diksi yang tepat itu ya kata yg sesuai dan mengikuti kaidah bahasa.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MERAMU HASIL BELAJAR