Senin, 13 Februari 2023

LANGKAH MENYUSUN BUKU SECARA SISTEMATIS

 


Tanpa terasa sudah separo kegiatan menulis ini berjalan, semoga dapat mengikuti hingga selesai dan dapat mengumpulkan semua resume sebagai tugas dalam pelatihan menulis ini. Terasa berat memang, karena ditengah-tengah kesibukan sebagai pengajar kita harus meluangkan waktu untuk menulis. Tentu saja motivasinya dari dalam diri kita sendiri.

Bila kita mempunyai komitmen menulis, maka kumpulan tulisan di blog akan menjelma menjadi buku yang bermutu. Kita mengumpulkan sedikit demi sedikit tulisan yang berserakan di blog sendiri. Demikian pesan Om Jay sebelum pelatihan dimulai.

Pada kesempatan kali ini kita akan mendapatkan ilmu yang luar biasa dari Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. dari Tana Toraja. Dengan materi "Langka Menyusun Buku Secara Sistematis", dan didampingi moderator hebat dari Tim Om Jay yaitu Ibu Arofiah Afifi, S.Pd. dari Ciamis Bogor.

Mengawali acara pelatihan menulis, Bunda Ovi panggilan akrab dari Bunda Arofiah Afifi dengan memberi kata-kata motivasi: "Tulis dan rangkai lah kata demi kata, kalimat demi kalimat hingga membentuk suatu kisah  panjang yang disebut suatu karya. Mulailah menulis dengan perlahan-lahan dan yakinlah karyamu akan berhasil".

Menurut Bunda Ovi menulis buku itu penting, karena merupakan salah satu sarana untuk memberikan apresiasi pada diri sendiri atas hasil karya yang telah selesai dibuat. Artinya kita pantas menghargai diri kita sendiri. Sebagai personal branding, sehingga memberi motivasi diri untuk lebih berkarya. Juga memberi manfaat kepada orang banyak. Sebagai bukti sejarah bawa kita pernah hidup di dunia ini. Sehingga kita akan semakin sungguh-sungguh dengan membuat dan menyusun buku secara sistematis.

Profil narasumber kali ini adalah sebagai penulis dan editor profesional, dengan menyandang kelulusan ujian sertifikasi lewat skema Sertifikasi Penulisan Buku Non Fiksi. Beliau adalah Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. yang lahir di Salubarani, Tana Toraja, 6 Juli 1984. Menyelesaikan jenjang  S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007). Kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja. Beliau merupakan guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja sejak tahun 2015 dan pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia. Prestasi yang pernah diraihnya adalah guru berprestasi jenjang SMA Kabupaten Tana Toraja tahun 2016, pemenang ketiga lomba kreatifitas guru tingkat SMA pada Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017, meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu pada ajang Gurulympics PGRI tahun 2020. Untuk lebih jelasnya bisa ditengok profil beliau di link berikut: https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html. Beliau juga adalah salah satu alumni dari program ini, tepatnya di bulan Maret-April tahun 2020 sudah tergabung di Gelombang 9.

Sebelum menyampaikan materi, Bapak Roma memberikan kata-kata sakti yaitu:
  • Menulis adalah sesuatu yang unik ketika baru dimulai apalagi kalau belum terbiasa. Nah, sama seperti saya dulu, saya masih bingung mau melakukan apa saat itu.
  • Ternyata menulis adalah sesuatu yang membuat ketagihan layaknya kripik singkong yang diberikan Omjay ke saya tempo hari. Jika senantiasa dikunyah akan selalu dirindukan pula. Demikian halnya dengan menulis.

  • Menulis harus dibiasakan setiap hari, seperti slogan Omjay yang sudah familiar bagi kita, yaitu: MENULISLAH SETIAP HARI DAN BUKTIKAN APA YANG TERJADI.
  • Semua hal bisa jadi bahan tulisan. Apa yang dilihat, dirasakan, dibayangkan dan bahkan dialami bisa dituliskan. Jika khawatir ide di kepala mudah hilang, mari tuliskan ide melalui blog. Selain menulis di blog pribadi, saya juga kembali menulis di blog Kompasiana.
  • Kembali ke pengalaman tahun 2020. Buku pertama yang saya terbitkan adalah buku solo berjudul *Guru Menulis Guru Berkarya* Kontennya adalah materi-materi yang disampaikan para narasumber di Grup WA. Beberapa pertemuan di grup belajar menulis, akhirnya ketemulah saya dengan tokoh pendidikan dan teknologi yang membuka wawasan saya tentang menulis. Beliau adalah Prof. Richardus Eko Indrajit. Dalam materinya, beliau menantang peserta untuk menulis dalam waktu satu minggu.
  • Dan hasil dari tantangan menulis satu minggu itu adalah buku ini. Bukunya bisa diperoleh di berbagai toko online. Judulnya *Digital Transformation.



Semua buku karya bapak Roma, dalam penyusunannya dan pengeditannya dipelajari beliau sendiri secara otodidak. Beliau menggunakan 
versi gratis tanpa aplikasi tambahan yang ada pada Ms Word. Meskipun ada aplikasi yang bisa digunakan agar tulisan naskah buku itu  bisa "sistematis". Yaitu aplikasi Zotero dan Mendeley yang populer di kalangan mahasiswa dan akademisi.

Tutorial tentang cara membuat tulisan naskah buku sistematis:
  1. Cara membuat daftar isi, kutipan, indeks. Dan daftar pustaka Otomatis, bisa dilihat di youtube berikut: https://youtu.be/eePQwyHAcjw.

  2. Cara membuat indeks pada tulisan berbentuk buku dapat diihat youtube berikut: https://youtu.be/mS8bfNZT-rA.

  3. Cara membuat judul, bab, dan sub judul yulisan pada buku secara otomatis, dapat dilihat di youtube berikut: https://youtu.be/jXPr59aWJSc.
      Kita disuruh mencoba mulai mempraktekkan membuat settingan Judul, Bab hingga menyisipkan sumber tulisan menggunakan fasilitas yang ada di Ms Word. Menurut pendapat pak Roma, jika kita masih ragu untuk berpamitan, maka kita harus memaksakan diri untuk menulis setiap hari dengan cara CLBK:
  1. Cobalah, dengan mencoba, maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba.
  2. Lakukan, praktekkan sekaligus, biarkan mengalir bersama jari-jari mungil kita. Melakukan proses lebih dalam menulis membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan saya tulis, susun dan terbitkan.
  3. Budayakan, membudayakan menulis adalah proses menuju karya.
  4. Konsisten,  langkah pamungkas dalam teori menulis, menyusun dan mengedit naskah yang selama ini dilakukan. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam mempraktekkannya.
Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab secara lebih luas untuk mengupas tuntas tentang materi "Langkah Menyusun Buku secara Sistematis":
  1. Cara menemukan ebook gratis yang bisa dimasukkan ke mendeley dan dibuka secara gratis, caranya masuk ke pdfdrive. Di sana ada ribuan bahkan jutaan buku-buku online dengan versi Gratis untuk kita gunakan. Pdfdrive adalah perpustakaan portable saya. Ini linknya: https://www.pdfdrive.com/. Tapi dengan menggunakan dari versi MS Word lebih aman dan dijamin free.
  2. Sistematika penulisan ini berlaku untuk penulisan non fiksi atau juga karya fiksi, bedanya adalah pada pengisian Indeks dan Daftar Pustakanya.
  3. Menulis menggunakan gawai alias HP, fitur-fiturnya tidak selengkap jika menggunakan PC. Tetapi ada aplikasi menulis paling populer di android adalah Wattpadd. Atau bisa juga mencoba Gramedia Writing Project, Writer Tools, Writer Plus, Novelist.
  4. Jika buku kita adalah kumpulan artikel yang ditulis di blog dari hasil resume KBMN gel 28, Kita dapat menyusun judul dan babnya, meskipun setiap pertemuan dibahas masing-masing tema yang berbeda. Kita dapat mempraktekkannya di Ms Word dengan memberikan judul sesuai judul materi tiap pertemuan. Tinggal mengurutkan yang sama atau mirip topiknya. Sehingga naskah bukunya menjadi buku solo bentuk Bunga Rampai.
  5. Alasan utama memilih aplikasi versi MS Word adalah mudah diaplikasikan dan terdapat di mana-mana, tak butuh internet untuk menggunakannya. Fasilitas ada di semua vers Ms Office. Tips/cara mudah agar dapat memulai kata-kata saat memulai menulis, langsung tuliskan saja. Biarkan tidak beraturan, nanti ada waktu luang untuk membaca dan mengurutkannya dengan baik. Mulailah dari apa yang dilihat. pakai bahasa sederhana saja, seperti bahasanya Omjay kalau menulis #renyah.
  6. Tips-tips untuk memulai menulis agar tidak minder dengan yang lain adalah Percaya diri, yakinkan diri bahwa saya bisa. Mulailah apa adanya, apapun yang dituliskan adalah sebuah pencapaian yang luar biasa dan pasti ada penikmatnya sendiri. Tak ada tulisan yang tak bernilai, hanya menunggu jodohnya untuk dibaca, seperti tulisan di blog. Awalnya sepi-sepi pembaca...sebulan kemudian sudah ratusan atau bahkan ribuan pembaca.
  7. Trik agar bisa menulis cepat seminggu menjadi buku, Konsisten dan luangkan waktu, gabungkan referensi dari pengalaman pribadi dengan referensi dari sumber lain seperti internet, surat kabar, youtube dll. Berikut ini contoh tautan dari blog sendiri.
  8. Menulis buku apa saja versi UNESCO minimal 40 halaman. Tapi disarankan minimal 70 halaman ukuran kertas A5. Kalau 40 halaman masih terlalu tipis, penerbit tentu berpikir juga untuk mencetaknya. Buku Non Fiksi sebaiknya pakai Daftar Pustaka karena bersifat ilmiah sementara fiksi tidak wajib. Kecuali fiksi dalam bentuk kumpulan puisi/cerpen, jika ada yang dikuti dari sumber lain, sebaiknya dicantumkan agar tidak tergolong plagiasi.
  9. Langkah yang sebaiknya kita lakukan agar menarik Minat baca para pembaca, membuat tulisan dengan bahasa yang unik dan mudah dipahami pembaca. Urutkan judul/bab/sub bab yang memiliki kaitan sehingga ketika dibaca dari satu bagian ke bagian saling melengkapi. Intinya, percaya diri dengan tulisan sendiri.
  10. Jika kita sering tidak bisa membuat rangkaian kata-kata untuk menjelaskan suatu definisi atau pemikiran baku sehingga berniat copas tapi khawatir terkategorikan plagiat, maka buatlah parafrase baru atau ringkas kalimat yang disadur tersebut. Jika mengambil utuh, sebaiknya taruh dalam tanda "..." dan cantumkan sumbernya. Sehingga tidak masuk kategori plagiasi.
  11. Mendeley itu aplikasi. cara kerjanya mirip dengan Ms Word. Silahkan coba di sini. https://www.mendeley.com/.  Download untuk versi desktop dan ikuti petunjuk installya. Hal yang sama terjadi untuk aplikasi Zotero. Ini link aplikasi zoterohttps://www.zotero.org/. Keduanya bisa untuk Windows
  12. Untuk mencoba pakai aplikasi nulis. Bisa pakai Writer + di android. ada juga di Google Docs. Kendalanya adalah aplikasi tidak mengenal tanda baca dan huruf kapital, sehingga tetap kita akan mengedit ulang dan otomatis membaca ulang. Kesimpulan: menulis manual masih lebih efektif. Dengan mengetik manual sebenarnya kita menulis sambil belajar dan menambah ilmu karena kita sudah membaca berulang-ulang. Itu prinsip saya dalam menulis.
  13. Cara membukukan tulisan-tulisan di Kompasiana, bisa mengambil semua judul, atau buat judul serupa, Ambil naskah seutuhnya dari Blog Kompasiana tidak masalah. Tapi cantumkan tautan artikel blog nya di Referensi atau catatan kaki. Cara menyisipkan ada di tool Ms Word. Lebih bagus jika sempat mengedit ulang dan menambahkan penjelasan/contoh/tambahan informasi. Sudah dipublish di blog? Kenapa tidak, ambil dan bukukan, tapi ingat sumber artikelnya dicantumkan. Ada penulis Kompasiana yang pernah menerbitkan di YPTD, semua naskahnya dari tulisannya di blog Kompasiana... tapi semua tulisannya jelas sumbernya di Kompasiana.

    Jika dipandang perlu, silahkan ringkas judul atau perbaiki.


            Contoh tampilan daftar isi yang menggunakan versi MS Word:

Tampilan Daftar Pustaka yang diotomatiskan menggunakan Ms Word:


Tampilan pembuatan indeks buku di Ms Word. Jika diminta oleh penerbit seperti Penerbit ANDI:








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MERAMU HASIL BELAJAR