- ada kepengurusan
- mengajukan proposal ke pimpinan sekolah
- sosialisasi ke guru dan orang tua siswa
- membuat layout
- bekerja sama dengan penerbit atau rekanan
Salam redaksi memuat kata sapaan pimred kepada pembaca sesuai kondisi terkini, menyampaikan tema edisi kali ini, dan isi majalah secara singkat.
Ditampilkan pula karya siswa bisa berupa puisi, cerpen, dan karya kerajinan siswa (ketrampilan KI 4).
Ada juga kuiz berhadiah, bisa berupa TTS, tebak gambar dll, agar siswa menjadi semakin candu dengan majalah sendiri.
Demikian ilmu yang sangat bermanfaat yang diberikan untuk seluruh peserta pelatihan agar termotivasi membuat majalah sekolah. Di akhir materi bunda Widya memberikan tantangan yang menyuruh peserta untuk menuliskan artikel apa saja tentang sekolah masing-masing di blognya sendiri dan hanya diberi waktu 15 menit. Jika ada foto bisa disertakan juga. Gunakan bahasa yang ringan, menarik, informatif dan komunikatif. Dan ternyata ada sekitar 20 an artikel di blog yang terkirim.
P6
Imro'atus Sholihah
Asal Jombang Jatim
Maaf Ibu....
Bagaimana proses yang mudah untuk mengajukan ISSN/ISSBN? Apa syarat-syaratnya?
Assalamualaikum bu Imroatus.
Untuk Kharisma kemarin saya minta tolong penerbit yang menguruskan. Murah kok hanya sekitar 300 rebu. Syaratnya tentu ada karya sendiri dan surat pernyataan karya sendiri.
Jika ingin mengurus sendiri
1. Mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit dengan menunjukkan bukti legalitas penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab (akta notaris)
2. Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) untuk buku yang akan diterbitkan
3. Mengirimkan atau melampirkan fotokopi karya kita
Apa perbedaan majalah sekolah, jurnal, buletin? Setahu saya kalau majalah itu ISSN, kalau buku baru ISBN.
brainly, Cari...
Alfian577
15.10.2019
B. Indonesia
Sekolah Menengah Pertama
terjawab
Perbedaan koran, majalah, tabloid, buleti
LIHAT JAWABAN
Masuk untuk menambahkan komentar
Perbedaannya
Majalah
- Ukuran umumnya A4, Letter dan B5 atau F4
- Kertas yang digunakan lebih halus dan tebal (art paper/art carton)
- memuat artikel yang berisi topik popular bagi masyarakat umum
Tabloid
- Ukuran umumnya A3
- Kertas yang dipakai lebih kasar dan tipis (kertas koran)
- Cenderung mengangkat artikel tentang gosip, astrologi, berita kriminal dan olahraga
Buletin
- Ukuran umumnya F4, A5 atau A4
- Kertas yang digunakan lebih halus (art paper)
- memuat artikel yang berisi topik kejadian popular
Waktu pengajuan kami memakai ISBN. karena diedarkan di kalangan MI Khadijah sendiri.
P8
Saya Amin kurniawan
Bun izin bertanya kira kira ongkos cetak per bukunya berapa ya??
Hay pak Amin.
Saat ini 40 halaman, 10 warna 11 ribu.
Hard cover
P9
Assalamualaikum bu Widya, adakah cara yang paling sederhana untuk memulai membuat majalah sekolah?
Waalaikum salam.
Bisa..
Yang pertama membuat mading. Biasakan mengganti mading secara berkala.
Yang kedua buat buletin saja. Lebih sempit beritanya dan berita tidak harus terlalu luas. Sehingga tidak terlalu tebal
P10
Suhaimi - Aceh.
Bisakah majalah yang ber ISBN mendapatkan nilai angka kredit. Minimal sejajar dengan jurnal! Terimakasih
JAWABAN:
Hay Pak Suhaimi...
Bisa pak.
Pak Catur Pimred Majalah SUARA GURU PGRI pernah menyampaikan ini. Maklum saya kan bukan PNS pak hadi tidak begitu faham dengan angka kredit. 🤭
P11
Nama:Masringah
Asal:Banjarnegara
Ijin bertanya, ibu widya..alhamdulillah sekolah saya sudah punya majalah sekolah baru menrbitkan edisi ke 5 ini sejak thn 2018, ada tim redaksi yang bertugas menulis dan menghimpun berita ttg kegiatan sekolah selama 1 thn berjalan, namun belum mewakili setiap kelas punya rasa memiliki thd majalah tsb. Bagaimana cara yang tepat yang sudah diterapkan bu widya, agar berita yang dimuat di majalah sdh mewakili smua kelas., atau ada tips yg bisa dibagikan majalahnya bisa eksis sdh edsi ke 23..trimaksh. Berapa harga setelah didistribusikan ke warga sekolah? Karena majalah saya seharga 30 s.d. 35 rb, kualitas kertas berwarna dan tebal.
Wowww kereeen👏👏👏👏 Sudah memiliki majalah sendiri. Congrats ya bun
Untuk menggugah rasa memiliki kita bisa menggunakan berbagai cara bun. Libatkan siswa melalui gurunya. Misalnya guru bahasa Indonesia, anak- anak kita akan membuat puisi bebas. 3 Karya terbaik akan kita tampilkan di Majalah sekolah. Kemudian minta kepada rekan-rekan guru untuk mendokumentasikan kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan. Tampilkan di majalah. Anak-anak pasti suka fotonya ada disitu. Dan tentunya dari rasa senang akan timbul rasa memiliki.
Harga cetak 11.000
Harga jual 20.000
P12
Assalamualaikum wr wb. Saya ibu Umatun Nur Islamiyati Magelang. Bagaimana tips dan cara agar bpk ibu guru MI RA BA punya keinginan untuk menulis dan membuat Majalah sekolah dan mading?
Maturnuwun
Membayangkan betapa senangnya guru guru kami di Magelang bisa mendapatkan ilmu dari Ibu Widya dan ibu Emut dan bertemu ibu Widya dan ibu Emut.
Waalaikum salam, hay bundaa. Senang juga jika kami bisa berbagi ilmu. Tidak harus tatap muka bun. Kita bisa via zoom. Hubungi moderator saya jika berkenan.
Cara ampuh yang pertama adalah pressure...
Bukan tekanan dengan kekerasan ya bun. Campur tangan pimpinan perlu dalam hal ini. Misalnya kepsek memberi tugas pada gurunya untuk mengisi mading. Setiap kelas diberi tanggung jawab untuk merawat, mengisi mading masing-masing. Lakukan penilaian mading yang terbaik.
Btw di Magelang dekat Yogya kan. Bulan Juli bun kita kopdar di sana. Hayuuk datang🤭
P13
Assalamualaikum Wr Wb
Neng, mau titip pertanyaan. Eka Yulia dari Seruyan.
1. Apakah di awal pembentukan majalah sekolah dulu Bu Widya melakukan sosialisasi terlebih dahulu? Yang melibatkan pihak sekolah serta ortu siswa/komite sekolah. Karena ini ada kaitannya dengan dana.
2. Bagaimana kiat atau trik dari majalah kharisna untuk meningkatkan minat guru dan siswa menulis? Karena di sekolah saya untuk mading saja susahnya minta ampun. (Promo dan anjuran sudah luar biasa loh, sampai ada reward dari perpustakaan). Terimakasih.
Wass bunda Eka.
1. Ya betul, kami membuat proposal dulu. Kita ajukan pd yayasan, kepsek, komite. Setelah itu sosialisasi dgn mereka. Setelah itu sosialisasi dengan orang tua.
2. Minat itu ibarat air, harus ada kincir angin yang menggerakkan. Butuh motor untuk membuat air itu bergerak.
Jangan pernah menyerah itu kuncinya bun... 💪🏻
P14
Farida - Kabupaten Musi Rawas
Assalamu'alaikum Bunda Widya🙏 perjalanan memulai hingga dapat menerbitkan majalah sekolah yang disampaikan Bu Wid sangat memotivasi saya, karena di sekolah saya belum ada majalah sekolah. Kalaupun saya berniat mau menerbitkan majalah, saya masih ragu, karena saya tidak mungkin berjalan sendiri. Pertanyaan saya Bagaimana cara meminta persetujuan kepala sekolah dan minta bantuan rekan guru? Terima kasih
Hay bunda Farida.
Jika ibu benar berminat yg pertama tanyakn pada hati ibu.
Wahai hati siapkah kita berjuang? Jika hati sudah kuat mulailah mencari rekan sejiwa, yang betul-betul cinta literasi. Diskusi dengna kepsek apa visi, misi, dan manfaat majalah. Lanjut tuangkan dalam proposal agar jelas.
P15
Saya Dewi dari Seruyan Kalteng. materi malam ini sangat mengunggah saya untuk bisa mengikuti jejak ibu, dan kebetulan kami baru membentuk komunitas menulis di sekolah saya. Pertanyaan saya Kendala apa aja yang ibu hadapi saat awal merintis pembuatan majalah ini dan kiat memghadapinya, kemudian apa yang harus kita lakukan agar ada daya tarik dari sekitar untuk bisa mendukung kita mewujudkan majalah ini.
Hay bu Dewi ... Selamat yaa untuk komunitasnya👏👏👏
Masalahnya
SDM dan SUMBER DANA
Solusi
✅Niat yang kuat
✅pantang menyerah
✅komitmen
✅doa
Agar berdaya tarik, jadikan majalah kita sebagai magnet. Beritanya bergizi, akurat dan dibutuhkan pembaca
P16
Assalamu'alaikum, Yulis setyaningsih ijin bertanya Bagaimana kita tahu tulisan kita atau majalah kita bisa diterima atau tidak? Maksudnya layak untuk menjadi majalah sekolah.
Wass, hay bu Yulis.
Jadikan siswa dan rekan guru kita sebagai sample pertama. Minta pendapat dari mereka. Insya Allah akan ada banyak masukan untuk menjadi layak
Assalamualaikum, saya bu Yuni dari kab Bekasi, terimakasih infonya memgispirasi, mau bertanya jika mau membuat majalah online apakah langkah-langkahnya sama dengan majalah offline, baiknya terbit berapa kali dalam setahun jika online, jika majalah yang mau dibuat misal khusus untuk guru PAI bagaimana tipsnya agar diminati dan mau dibeli atau mau berpartisipasi mengisi majalahnya terimakasih
Wass bu Yuni...
Pada saat pandemi kbm dionlinekan. Akhirnya kami berpikir majalah kami online juga. Langkahnya sama bun. Hanya tidak perlu dicetak. Bisa bentuk pdf kita kirim ke wa grup kelas, di website sekolah, atau medsos lainnya. Terbit setahun 2 kali. Mengingat kita adalah guru dengan kesibukan yang tidak sedikit.
"Sahabat penulis, kita tidak akan tahu seberapa besar kemampuan kita sebelum kita mencoba menghadapi kesulitan. Tuangkan rasa cibta pada lembaga kita dengan membuat sekolah kita popular dgn hadirnya majalah sekolah.
Teruslah berjuang...
Akan ada tangan-tangan orang baik yang akan menguatkan langkah kita.
Wow! Lengkap dan rapiiii.
BalasHapusterima kasih
BalasHapus