Minggu, 26 Februari 2023

YUK MEMBUAT BUKU AJAR

 


Judul                 : Yuk Membuat Buku Ajar
Resume ke       : 19
Gelombang       : 28
Tanggal             : 20 Februari 2023
Tema                 : Menulis Buku Ajar
Via                     : WAG KBMN 28
Narasumber      : Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd.
Moderator          : Mutmainah

  السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tiada cara lain untuk bisa menulis, selain menulis secara langsung. Kemudian ikatlah ilmu dengan cara menuliskannya. Itulah pesan Om Jay kepada penulis Pemula di Pelatihan KBMN gelombang 28 ini.

Pada kesempatan kali ini kita akan belajar bersama narasumber hebat dan luar biasa. Beliau adalah Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. yang sudah sekelas dengan Ahmad Fuadi penulis buku terkenal. Buku karya Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. telah mendapatkan penghargaan dari perpustakaan Nasional sebagai buku terbaik. Semoga menjadi buku best seller untuk kategori buku non fiksi. Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. selain sebagai seorang konselor dan penulis, beliau juga seorang asesor di BAN PAUD Jawa Timur.  Beliau Lulus cumlaude prodi PAUD UNESA Surabaya dan melanjutkan studi di Universitas Negeri Malang untuk meraih gelar doktor Bimbingan dan Konseling. Dan juga merupakan alumni BM 4 asuhannya Omjay. Dan peraih buku terbaik Perpusnas 2021 bersama prof Ekoji dalam tantangan menulis selama satu minggu

Banyak guru yang merasa kesulitan membuat Buku Ajar, hal ini disebabkan karena minimnya wawasan tentang teknik menulus buku. Semoga setelah kita belajar menulis Buku Ajar bersama Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. menjadikan kita paham menulis Buku Ajar, dan memotivasi kita untuk mempraktekkan ilmu yang didapatkan.

“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis.

Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh dikemudian hari".

Pramudya Ananta Toer.


Materi yang akan kita pelajari adalah: 

1. Bahan Ajar  VS  Buku Ajar

2. Pentingnya BA dalam pembelajaran

3. Buku Ajar dan Buku Hasil Penelitian/Hasil Pemikiran

4. Cara Penulisan Buku Ajar

5. Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar


Marilh kita kupas satu persatu.


BAHAN AJAR VS BUKU AJAR
  1. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis.
  2. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.
  3. Bahan Ajar Cetak • Buku Teks, •Buku Referensi, dan Monograf, 

       •Bahan Ajar Mandiri = Modul = BAJJ 

       •Brosur = Leaflet = Manual      

    Bahan Ajar non-Cetak • Internet = Web Based Courses = e-learning • CAI = Pembelajaran Berbantuan Komputer • Slide • Video/TV • Audio/Radio •Panduan = Petunjuk = Pedoman, •Atlas = Peta •Diagram = Poster   

Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar. Menurut Pannen & Purwanto, 2001, Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran.

PENTINGNYA BUKU AJAR DALAM PEMBELAJARAN

Buku Ajar sangat penting dalam pembelajaran, karena menjadikan:
  1. Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa
  2. Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru
  3. Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja
  4. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi
  5. Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi
Buku ajar sangat penting untuk dibuat oleh guru, dengan mengacu pada Trilogi Pembelajaran, yaitu:
  • Memiliki tujuan
  • Mengandung strategi
  • Mengandung penilaian
Dengan membuat buku ajar, seorang guru dapat lebih paham kebutuhan yang diperlukan peserta didiknya, sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Selain itu juga memliki keuntungan dari buku ajar yang dibuatnya, yaitu
  1. Promosi dan kenaikan pangkat
  2. Mendapatkan insentif
  3. Memperoleh tambahan finansial - royalti
  4. Merupakan eksistensi diri
  5. Sebagai media ekspresi
  6. Mendapatkan branding personal dan institusi
  7. Melakukan penguatan keilmuan, dan lain-lain.
Buku Ajar dan Buku Hasil Penelitian/Hasil Pemikiran

    Guru adalah sebagai peneliti dan agen aktifitas pembelajaran. Dan sebagai pegangan kita dalam menulis buku ajar adalah pengalaman kita selama mengajar serta kurikulum yang berlaku saat itu. Sebagai guru juga selalu membuat RPP dan silabus, serta mendesain pembelajaran. Desain pembelajaran merupakan langkah awal untuk memulai membuat buku ajar, dimana desain pembelajaran sama dengan outline calon buku kita, karena dari sini akan menghasilkan buku ajar, buku modul dan diktat.
    Seorang guru juga dapat disebut sebagai peneliti, sehingga dapat menghasilkan buku referensi, monograf, artikel ilmiah, yang semuanya bisa dijadikan bahan untuk membuat sebuah buku.

Adapun jenis-jenis Buku Ajar adalah:
  1. Buku Ajar
  2. Buku Modul
  3. Diktat
  4. Petunjuk Praktikum
  5. Naskah Tutorial
Buku Hasil Penelitian/Pemikiran dapat menghasilkan antara lain:
  1. Buku Referensi,
  2. Monograf
  3. Buku Bernovelty yaitu dari buku hasil penelitian dibuat menjadi buku referensi yang disajikan menjadi buku yang didalamnya terdapat syarat dengan materi yang dibutuhkan oleh guru BK.
Perbedaan BUKU AJAR dengan BUKU TEKS adalah sebagai berikut:

BUKU AJAR memiliki ciri-ciri:
  1. Ditulis dan dirancang untuk digunakan peserta didik.
  2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
  3. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.
  4. Strukturnya berdasarkan kompetensi ynag akan dicapai.
  5. Ada pemberian kesempatan latihan bagi peserta didik.
  6. Selalu memberikan rangkuman.
  7. Kepadatan berdasarkan kebutuhan peserta didik.
  8. Dikemas untuk digunakan dalam pembelajaran.
  9. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari peserta didik.
  10. .Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar.
BUKU TEKS memiliki ciri-ciri:
  1. Ditulis terutama untuk digunakan guru atau pembaca umum, dipasarkan secara luas.
  2. Tidak selalu menjelaskan tujuan pembelajaran.
  3. Disusun secara linier.
  4. Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content).
  5. Belum tentu memberikan latihan bagi mahasiswa.
  6. Belum tentu ada rangkuman.
  7. Materi buku teks sangat luas.
  8. Dikemas untuk dijual secara umum.
  9. Tidak ada mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai.
  10. Tidak memberikan petunjuk cara mempelajarinya.
Cara Penulisan/Penyusunan Buku Ajar
  1. Penataan Informasi (Compilation Text), guru melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan RPP yang telah disusun.
  2. Pengemasan Kembali (Information Repacking), guru melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalam RPP.
  3. Menulis Sendiri (Starting From Scratch), guru menulis sendiri berdasarkan kepakarannya sesuai RPP mata pelajaran yang diampunya.
PROSEDUR KOMPILASI:
  • Kumpulkan seluruh buku, artikel, jurnal ilmiah, dan sumber acuan lain yang digunakan dalam mata pelajaran seperti yang tercantum dalam daftar pustaka di RPP.
  • Tentukan bagian-bagian buku, artikel, jurnal ilmiah, dan bagian dari sumber acuan lain yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPP.
  • Fotokopi seluruh bagian dari sumber yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPP
  • Pilahlah hasil fotocopy tersebut berdasarkan urutan Bahan Kajian yang sesuai dengan RPP
  • Buatlah/tulislah halaman penyekat bahan untuk setiap Bahan Kajian/BAB.

  • Bahan-bahan yang sudah dilengkapi dengan halaman penyekat untuk setiap Bahan Kajian kemudian dijilid rapi (selanjutnya dicopy untuk dibagi kepada peserta didik).

  • Buatlah/tulislah pedoman guru/dosen dan pedoman peserta didik untuk mendampingi bahan yang sudah dikompilasi tersebut.

PROSEDUR PENGEMASAN KEMBALI INFORMASI:
  • Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan kebutuhan (sesuai silabus dan RPP).
  • Informasi tersebut disusun kembali/ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi buku ajar (digubah).
  • Kemudian ditambahkan kemampuan/kompetensi yang akan dicapai.
  • Berikan petunjuk belajar bagi peserta didik yang meliputi: Latihan, Ringkasan, Umpan Balik, dan Evaluasi Formatif.
.Apa yang menjadi pertimbangan bahwa penulisan buku ajar sebaiknya dilakukan oleh guru dengan menulis sendiri? Hal ini karena guru:
  1. Merupakan pakar dalam bidangnya (menguasai bidang ilmu).
  2. Mempunyai kemampuan menulis.
  3. Memahami kebutuhan peserta didik dalam bidang ilmu yang diampunya.
  4. Memiliki kemampuan mendesain pembelajaran.
   
 PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MATERI BUKU AJAR
  1. PRINSIP RELEVANSI. Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai mahasiswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.
  2. PRINSIP KONSISTENSI/KEAJEGAN. Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai mahasiswa empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam.
  3. PRINSIP KECUKUPAN. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu mahasiswa menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
SISTEMATIKA BUKU AJAR

Biasanya tergantung dari penerbit juga ya, tetapi kita sbg seorang guru juga memiliki kesiapan untuk menata outline buku kita sendiri yaitu: BAB 1 Pendahuluan

Penyajian

Penutup

Daftar Pustaka

Senarai (glossary)


Tinjauan Mata Pelajaran : Prakata  

֍ Petunjuk Penggunaan Buku Ajar bagi Mahasiswa 

֍ Identitas Mata Kuliah 

֍ Deskripsi Singkat Isi Buku Ajar 

֍ Kegunaan Mata Kuliah bagi Mahasiswa 

֍ Capaian Pembelajaran Mata kuliah


BAB I 

Kemampuan Akhir 

Indikator 

Pendahuluan, terdiri dari: 

֍ Deskripsi singkat berupa gambaran umum tentang 

     cakupan bab tersebut.  

֍ Relevansi antara bab tersebut dengan pengalaman 

     yang telah dimiliki mahasiswa atau manfaat bagi 

     mahasiswa.


Penyajian:     

֍ Uraian atau penjelasan materi (sesuai dengan jenis 

     materi) dan diikuti dengan contoh-contoh. 

֍ Ilustrasi yang sesuai dengan uraian materi. 

֍ Tugas dan Latihan yang dilakukan mhs setelah 

      membaca uraian materi. 

֍ Rangkuman/ringkasan dari konsep atau prinsip yang 

     dibahas.


Penutup, terdiri dari:   

֍ Penilaian, konsisten dengan rumusan indikator dan Kemampuan 

      Akhir. 

֍ Umpan balik, untuk dapat menilai sendiri hasil belajarnya (kunci 

      jawaban tes). 

֍ Tindak lanjut.


Diperlukan juga: DAFTAR PUSTAKA 

SENARAI, berupa daftar istilah teknis yang dianggap penting dan perlu dijelaskan. 

DAFTAR INDEX (jika diperlukan).


    Dan sebagai kata penutup dari narasumber, guru merupakan sosok yang akan ditiru, guru sebagai model yang akan menjadi figur, daya pandang siswa tak terukur karena melihat sosok guru idaman. Torehan guru menjadi prasasti bagi siswa, maka lantas guru mau seenaknya tanpa harus menjawab kebutuhan siswa yang sesungguhnya?? Sungguh tidak manusiawi jika seorang tidak merancang pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa. Oleh karena itu marilah kita menjadi seorang guru yang memiliki komitmen untuk menghargai diri sendiri sebagai seorang yang sangat ditunggu siswa. Jadilah guru yang kreatif, desainlah pembelajaran yang menarik, buatlah buku ini sebagai hasil karya guru yang ditunggu.


Selanjutnya sesi tanya-jawab antara peserta dan narasumber:

Pertanyaan 1:

Assalamualaikum ibu.saya ibu Umatun Nur Islamiyati,dari Magelang. Pertanyaan Bagaimana langkah langkah membuat buku ajar yang bermutu? Maturnuwun.

Jawab: Buku bermutu yg bisa mengukur adalah masing-masing guru pengampu mata pelajaran, RPP yang dibuat itu dasarnya, sesuai kurikulum dan saat ini didukung bagaimana implementasi dengan merdeka belajar itu sangat dibutuhkan saat ini, kolaborasi kurikulum, seni merancang ide-ide guru tentunya yang sesuai dengan kondisi dan karakter siswa di mana siswa itu berada.


Pertanyaan 2:

Imro'atus Sholihah_Jombang Jatim. Ada istilah bahan ajar, modul ajar, dan diktat. Sepertinya ketiganya hampir sama? Di antara tiga itu mana yang lebih tepat dibuat dan digunakan? Bahan ajar biasanya dipakai di kalangan sekolah sendiri, kalau seperti ini siapa yg mengesahkan agar ada nilai KUMnya? Terima kasih.

Jawab: ini buku hasil tuangan dari bahan ajar sendiri, sesuai kurikulum dan sisi RPP masing-masing guru, semua dapat dihargai dan ada nilai KUM, namun yang paling tinggi nilai KUM nya adalah buku hasil penelitian yaitu buku monograf dan referensi.


Pertanyaan 3:

Selamat malam, perkenalkan nama saya Hasbi Aprizal, yang ingin ditanyakan adalah bagaimana caranya untuk menuliskan sebuah referensi di dalam buku ajar ?

Jawab: Nah ini menarik sekali pertanyaannya, semoga Bapak Hasbi juga seorang guru yang ingin menuangkan unek-uneknya sampai menulis buku referensi. Nah ini dipecah dari buku referensi menjadi buku ajar. Tentunya buku referensi ini adalah hasil penelitian yang didukung oleh beberapa temuan sebelumnya yang bisa mendukung hasil penelitian secara ilmiah. Dan ini sangat mengerucut. Kalau referensi berdasakan penelitian kalau buku ajar hasil desain seorang guru dari RPP nya. 

Bagaimana mengkolaborasikan antara referensi ke buku ajar?

Tentunya adalah guru bisa mengambil cuplikan hasil penelitian atau materi yang sangat menarik di antara materi yang sudah disiapkan diangkat menjadi sebuah buku ajar, ini menarik sekali, seperti buku saya yang menang tersebut adalah hadil peneltian di kampus, karena menarik saat itu perlu ilmu tentang belajar jarak jauh terutama ilmu BK yaitu bagaimana peserta didik memiliki sikap menghormati/menghargai guru/dosen dalam belajar, ini yang saya angkat dalam buku saya tersebut. Ini namanya buku bernovelty, buku yang ada ruhnya. Bapak ibu bisa mengangkat salah satu rancangan yang sudah tersedia, ambil salah satunya baru dicarikan teorinya, sebagai bahan referensi terkait keilmuan tersebut. Jadilah buku ajar yang sangat menarik dan sangat dibutuhkan oleh peserta didik karena guru mengangkat buku tersebut dari pengalaman guru itu sendiri di kelas.


Pertanyaan 4:

Farida Lisanti - Assalamualaikum Bunda Muda dan Bunda Emut 🙏

Saya sangat tertarik dengan materi yang disampaikan 👍 karena saya juga pernah ikut tim penyusun buku ajar bahasa daerah setempat yang direkrut Dinas Pendidikan, namun saya mendapat kendala ketika buku ajar sudah siap diajarkan kepada siswa di sekolah-sekolah ternyata banyak guru yang mengajar mapel mulok bahasa daerah ini kesulitan dalam menyampaikan materi sebab mengajarkan bahasa daerah setempat, sedangkan gurunya berasal dari propinsi lain. Apa yang harus dilakukan saya pribadi, dan Dinas Pendidikan agar pembelajaran bahasa daerah ini dapat dilaksanakan dengan baik? Terima kasih Bunda.

Jawab: Nah ini juga sangat menarik, kita membuat buku juga berdasarkan hasil observasi bahwa nilai kebutuhan buku tersebut yang akan menggunakan harus sesuai, syukur-syukur juga melakukan penyebaran angket untuk kebutuhan buku selain observasi dan wawancara. Terkait kebutuhan buku tersebut di atas sudah saya jelaskan terkait kemampuan menulis dasarnya adalah:

' Penguasaan Ilmu

, Kemampuan Berbahasa

, Komitmen Guru

Itu bekal dasar bagaimana kita menulis buku yang bermanfaat.


Pertanyaan 5:

Saepul Hikmah asal SMPN 1 Rengasdengklok Karawang. Pertanyaan Kehadiran guru di kelas tidak bisa digantikan dengan yang lainnya wabilkhusus dalan tranformasi ranah  afektif. Bisa digantikan kah aspek ini andai diganti selain guru? Misal dengan media yang tadi telah disebutkan terimakasih

Jawab

Wah bagus sekali pertanyaannya. Afeksi adalah tentang sikap, dan ini buku saya banget.

ini ttg afektif bapak. Bagaimana menjaga komunikasi antara guru dengan siswa, secara online. Tetapi buku saya ini ada kemampuan seorang guru yang digiring agar guru itu bisa mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap kita, dan itu guru bisa tahu walau secara online. yaitu membahas teori komunikasi impersonal.

Hemmm nampknya harus baca buku ini pak hehe. Transformasi ranah afektif ini tentang bagaimana mencari tahu hubungan komunikasi kita dengan siswa. Namanya guru bisa membaca komunikasi secara impersonal, atau jarak kebatinan hehehehhe. Baca njih bapak buku saya itu, kalau saya sebutkan disini kurang waktunya, ini sangat banyak materinya, semanagttttt. Tunggu bedah buku saya yaa....materi akan lebih lengkap.


Pertanyaan 6:

Assalamualaikum. Saya Maria Ulfa_Asal Lombok. Ijin bertanya:

1. Manakah yang paling mungkin dibuat oleh seorang guru seperti saya Bunda?

2. Mengapa pengetahuan tentang Buku Ajar dan Bahan Ajar ini sangat penting untuk kita kuasai? 

Terima kasih

Jawab: 

Hehehe buku ajar itu sama dengan mengupas diri sendiri sebagai guru mata pelajaran yang diampu. Pengetahuan tentang mata pelajaran ini kan guru tersebut yang mendesain indikator-indikatornya.Ini ruhnya buku ajar. Jika kita tahu ruhnya buku, maka mengajar itu sangat mudah. Dan luapan emosi kita dalam merancang buku itu akan mengikuti gaya pembuatan buku ini, sehingga buku ini akan tepat sasaran apa yang dibutuhkan peserta didik, karena yang lebih tahu kebutuhan peserta didik ini adalah guru yang bersangkutan. Yesss semangattt ya bapak ibu karena guru adalah model bagi siswa.


Pertanyaan 7:

Assalamualaikum ibu, saya Dewi indria dari Seruyan Kalteng. Materi yang sangat saya nanti karena saya ingin sekali bisa membuat buku ajar sendiri dan malam ini dapat tercerahkan dengan materi yang ibu sampaikan. Pertanyaan saya, apakah buku ajar ini berasal dari RPP kita yang kemudian kita tuangkan dalam buku ajar tersebut? Kemudian apakah buku ajar ini juga berisi materi dan juga soal-soal sebagaimana buku LKS?

Jawab: Wah ini kerenn banget, seperti apa kesungguhan dalam mewujudkan keinginan untuk membuat buku? Mari buktikan bersama saya ya bu hehehheh, kayaknya yang siap didampingi dalam menulis buku ajarnya yeeeee. Betul sekali, buku ajar ini diisi dengan rancangan yang akan dibangun untuk menyampaikan materi ibu. Desain Isi seperti apa itu, ibu yang tentukan sendiri tentunya. Mengikuti karakter dan kemampuan siswanya. Ini yang dikatakan bukunya ada ruhnya. RPP itu bahasan dari indikator yang syarat dengan kompetensi yang akan dicapai. Langkah-langkah penulisan bukunya akan disesuaikan dengan ide-ide kreatif yang ada dalam angan-angan ibu. Tentunya saat ini siswa kita sudah masuk era gadgeting yaa, kita harus lebih banyak menggunkan buku yang milenial yang di kombain dengan materi yang sesuai. Untuk soal-soal dan LKS ini kan rancangan dari guru sendiri, bisa juga diangkat sebagai permasalahan yang harus dituntaskan.


Pertanyaa 8:

Assalamualaikum bunda Mudafiatun. Saya mau bertanya:

1. Apakah RPP itu termasuk bahan ajar? Karena di dalamnya juga ada ringkasan materi, dan alat penilaian yang guru buat sendiri.

2. Apakah modul yang kita buat bisa dikumpulkan dan dijadikan bahan ajar? Apakah bisa diterbitkan menjadi sebuah buku yg ber ISBN? Terimakasih bunda, terimakasih mbk Mut.

Jawab

RPP bukan bahan ajar tetapi RPP bisa dipakai sebagai outline bahan ajar. Modul kita ini bisa dibuat bahan ajar dan bisa banget. Tentunya sesuai persyaratan buku ber-ISBN, semua hasil karya karsa guru bisa di-ISBN-kan. Hal ini sangat mudah.


Pertanyaan 9:

Selamat malam bu.. 🙏🏻 Nama Saya Siti Badriyah dari Lamongan. Izinkan saya bertanya: Dalam kurmer guru dibebaskan untuk mengembangkan kemampuannya dan kemampuan siswa. 

  1. Apa manfaat bahan ajar yang kita buat sendiri dibandingkan bahan ajar yang sudah disiapkan negara? 
  2. Bagaimana cara membuat bahan ajar yang menarik?

Jawab: 

Kerenn banget, ya memang siswa diberi kebebasan untuk mengasah kemampuannya, maka guru harus punya inisiasi yang super. Bahan ajar yang menarik adalah bahan ajar yang bisa memenuhi kebutuhan siswanya. Seperti apa kebutuhan siswanya? Siswa akan belajar mandiri yang diberi kebebasan untuk mengolah info dari guru. Bagaimana buku yang tepat bagi siswa yang belajar mandiri? Ya guru harus memfasilitasi buku modul. Langkah-langkah pembelajaran dan kegiatannya disatukan dalam buku modul atau buku panduan. Apkah buku modul bisa ber-ISBN ? Yaa bisa banget, tentunya mengikuti kriteria penulisan buku modul.


Pertanyaan 10:

Ijin bertanya bu. Saya Dyah dari Kab. Bandung Barat.

1. Ada istilah RPS dan RTM, ini kepanjangannya apa ya?

2. Jika menulis buku ajar tentang penggunaan sebuah aplikasi, apakah harus menggunakan aplikasi versi terbaru atau bisa disesuaikan dengan kebutuhan di sekolah?

3. Untuk buku dari hasil PTK termasuk ke dalam kategori buku apa?

Jawab:

1. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dengan Rencana Tugas Semester Mahasiswa (RTM)

2. Buku ajar saat ini memang di sarankan mengikuti siswa yg kekinian. Bagaimana dengan aplikasi? ya sangat bagus apalagi menciptakan sendiri aplikasi dan implementasinya.

3. Buku hasil PTK, bisa masuk sebagai buku referensi yang bobotnya tinggi, KUM nya bisa 40 full, masuk juga sebagai buku monograf, karena PTK adalah bagian dari hasil penelitian.


2 komentar:

MERAMU HASIL BELAJAR