Minggu, 09 April 2023

NIKMAT MANA LAGI YANG KAU INGKARI


     Ramadhan memasuki hari ke enam, terasa masih lama kita akan membersamai bulan penuh berkah ini, yang sudah kita nanti-nanti selama hampir satu tahun. Tentunya rasa syukur harus selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Dimana kita dilahirkan di Tanah Air Indonesia, dengan keadaan ekonomi kita yang bisa dibilang lumayan. Coba kita tengok saudara-saudara kita yang nasibnya tidak sebaik kita, yang negaranya setiap hari mengalami bencana perang, dsb.

        Hari ini jika kolak dan sop buah tak membuat kita bersyukur, maka tataplah sejenak ke negeri-negeri yg makanan bekas di tong sampah pun mereka makan karena tiadanya makanan lagi.

Hari ini jika puasa terasa melemahkan, maka tataplah sejenak ke negeri-negeri yang puasanya mencapai 22 jam lamanya. Atau tataplah ke negeri-negeri yang dibakar musim panas, direpotkan hajat, dicekam ancaman, disuguhi besi dan peluru, tapi mereka tetap teguh dan tangguh menjalankan puasa.

    Hari ini jika tarawih memberatkan, maka tataplah sejenak ke negeri-negeri yang masjidnya dihancurkan, rumahnya dirobohkan, namun tak jua menyurutkan imannya untuk tetap berdiri tegak mengerjakan shalat.

    Sungguh hari ini kita ditampar oleh keadaan saudara kita di Suriah, Palestina, Uighur, Rohingya, Afrika, Islandia, dan dimana pun mereka yang keadaannya jauh lebih sulit dari kita.

    Lalu masih pantaskah kita disini mengeluh? Enggan mau berpuasa? Enggan shalat tarawih?

    Kemana rasa syukur kita atas segala nikmat dan kemudahan yang Allah berikan?
Padahal kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan damai.
Padahal kita dapat menikmati berbagai makanan berbuka dan sahur yg kita sukai.
Padahal kita dapat menjalankan shalat tarawih dengan tenang dan khusyu', di mana masjid banyak berdiri kokoh di setiap lingkungan dilengkapi AC dan kipas angin.

    Lantas, masihkah kita lalai dan ingkar atas segala nikmat yang Allah berikan?

    Demi Allah, bahwa kelak semua nikmat yang kita miliki akan di tanya. Allah Ta’ala berfirman:

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)” (QS. At Takatsur: 8).

    Semoga menjadi renungan bagi kita semua serta dapat menjadikan kita bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah anugerahkan.


 


Sabtu, 01 April 2023

PAHALA SIRNA DI BULAN RAMADHAN


        Memasuki Ramadhan hari kelima, membuatku bertambah semangat untuk memburu bahan goresan pena digitalku. Ternyata menulis itu mengasyikkan kalau kita melakukannya dengan totalitas, dan lawan terbesarnya adalah diri kita sendiri. Dimana kadang muncul rasa malas untuk menulis, atau kebingungan mencari bahan untuk ditulis.

        Puasa di hari kelima ini kujalani dengan enjoy, dimana banyak agenda yang harus saya selesaikan satu persatu. Diantaranya adalah mengantar kakak ipar untuk periksa general chek up di Kota Kabupaten Banjarnegara. Tepatnya di RSU PKU, dan Alhamdulillah hasilnya baik semua.

        Pada malam harinya menjalankan  tarawih rutin di masjid An Nur di wilayah SPBU Sidakangen. Kali ini bersama ustadz Imam Arifin. Kali ini mengambil tema: "Pahala Sirna di Bulan Ramadhan", yang dikutip dari Ustadz. DR. Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja, MA.

        Selama melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan, semoga kita dimudahkan berpuasa yang berkualitas, penuh dengan lantunan Al-Qur'an, dan sholat malam, serta sedekah.


        Kita juga harus waspada dengan hal-hal yang mengurangi kualitas puasa sehingga menyebabkan berkurang pahalanya atau sirna. 


Karenanya sebaiknya kita memperhatikan hal-hal berikut :


1️⃣. Jauhi ghibah, karena ghibah akan menggugurkan pahala puasa, bahkan menurut segelintir ulama membatalkan puasa.

Ghibah dijadikan lezat oleh syaitan, karenanya diantara perkara yang sangat menarik adalah menonton atau membaca berita ghibah.


2️⃣. Tundukkan pandangan, agar pahala puasa anda tidak terkikis dengan aurot wanita yang terpajang di FB apalagi Youtube.


3️⃣. Waktu untuk ngenet jangan sampai lebih banyak daripada membaca Al-Qur'an, sungguh ini adalah jebakan syaithan.


4️⃣. Jauhi menghabiskan waktu dengan menonton sinetron yang isinya banyak memamerkan aurot wanita dan melalaikan dari akhirat. 


Demikian juga ngabisin waktu dengan main game dan semisalnya yang tidak bermanfaat.


5️⃣. Jauhi ngabuburit apalagi di jalanan sehingga pandangan tak bisa terjaga.


6️⃣. Kurangi ngobrol dengan makhluk, banyakkan porsi untuk membaca perkataan Rabb mu. 

Kebanyakan ngobrol dengan makhluk akan mengeraskan hati, adapun membaca firman Kholiq akan melembutkan dan membahagiakan hati.

Jangan sampai anda menutup Al-Qur'an karena bosan dengan firman Allah demi mendengar perkataan dan ngobrol dengan makhluk.


7️⃣. Perhatian terhadap dapur penting, tapi bukan yang terpenting, jangan sampai waktu terlalu banyak tersita untuk dapur sementara kehabisan waktu untuk ngaji Al-Qur'an.


8️⃣. Semangat beribadah tatkala Ramadhan, tapi hati-hati jangan sampai terjerumus dalam riya' dan ujub karena menulis ibadah di status Twitter, FB, atau WA.


📲 Contoh :

_(alhamdulillah sudah khatam Qur'an 5 kali), atau (Sedang i'tikaf mohon jangan mengganggu), atau (alhamdulillah sempat menyantuni anak yatim di bulan mulia ini), dll._


Meskipun menyiarkan ibadah tidaklah haram, tetapi menutup pintu-pintu riya' dan ujub lebih baik, kecuali untuk memotivasi.


9️⃣ Menjelang lebaran, di 10 malam terakhir jangan lupa mengejar lailatul qodar, jangan sampai waktu mencarinya kebanyakannya di mall atau di jalanan.


Demikian ilmu yang dapat kita serap dari penyampaian Ustadz Imam Arifin. Semoga Allah memudahkan kita semua mendapatkan ampunanNya di bulan yang mulia ini... 

Aamiin yaa Robbal 'aalamiin...




MERAMU HASIL BELAJAR