MENULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU
Assalamu'alaikum wr.wb.
Pembaca yang tercinta, yang selalu haus akan pengetahuan, pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pelatihan menulis buku pada hari ke 6 bersama narasumber Prof. Richardus Eko Indrajit yang dikenal sebagai Prof. Ekojit. Beliau adalah seorang penulis besar yang dapat mengantarkan mimpi kita menuju penerbit mayor, dimana buku kita juga akan diterbitkan dalam bentuk ebooks atau buku digital. Apabila ingin mengenal lebih detai narasumber bisa mampir ke sini: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit.
Tepat pada pukul 19.00 wib Prof. Ekojit menyambut para peserta menulis buku KBMN PGRI 28 melalui WAG, beliau memberi semangat dan memotivasi para peserta dengan memberitahu teman-teman penulis hebat dan mandiri, sebagai contoh diantaranya adalah bunda Aam.
Pada kesempatan ini Prof Ekojit berbagi pengalaman menulis, dari pengalaman menjadi penulis buku mayor, yaitu karya tulis yang diterbitkan oleh penerbit nasional. Sejak kecil Prof. Ekojit sudah menyukai dengan kegiatan menulis, tentu saja sudah selayaknya jika beliau menjadi sehebat sekarang ini, yang diraihnya berkat usaha gigihnya sejak kecil hingga sekarang. Hingga saat ini, Prof. Ekojit telah menulis kurang lebh 121 buku mayor semenjak selesai kuliah. Beliau juga sudah menulis kurang lebih 623 artikel, dalam bahasa Indonesia maupun Inggris, sungguh prestasi yang sangat luar biasa.
Berawal dari hobinya yang senang menulis semenjak Sekolah Dasar, meski tulisan pertamanya baru diterbitkan majalah ketika duduk di bangku SMP, namun tidak pernah mematah semangatnya untuk terus berkarya. Hal ini dilakukan karena alasan beliau senang menulis adalah karena ingin membagi ide, pemikiran, gagasan, dan cerita kepada orang lain, ternyata lama kelamaan jadi ketagihan menulis. Prof. Ekojit merasa bahwa semakin banyak membaca buku dan menonton televisi karena dulu belum ada internet, membuatnya semakin tinggi keinginan untuk menulis. Sungguh suatu semangat yang perlu kita kobarkan untuk diri kita sendiri dan anak didik kita.
Buku Mayor pertama milik Prof. Ekojit terbit di tahun 2000, yaitu dua tahun setelah krisis dan reformasi. Kemudian terbitlah sepuluh buku pertamanya yang berisi bunga rampai. Setiap buku terdiri dari 50 artikel, dan setiap artikel berisi ringkasan SATU TOPIK yang sedang menjadi trend pada saat itu. Sampai tidak terduga ketika begitu banyak orang yeng membelinya, hingga akhirnya jadi ketagihan menulis.
Hal lain yang membuat motivasi menulis lebih besar adalah karena banyaknya SMS (karena dulu belum ada WA) yang masuk ke nomor hp beliau dan mengucapkan terima kasih atas buku yang telah dibuatnya. Tentu saja hal tersebut membesarkan hati Prof. Ekojit dan merasa hidupnya berguna untuk orang lain. Begitulah pentingnya menulis nomor handphone di setiap buku yang ditulis.
Saat pandemi ditetapkan di Indonesia tepatnya tanggal 16 Maret 2020, dimana semua guru dan siswa harus belajar dari rumah, maka Prof. Ekojit memutuskan untuk menjadi youtuber. Setiap hari membuat satu youtube, yang isinya hal-hal berkaitan dengan PJJ karena saat itu sedang menjadi pembicaraan nasional. Beliau mempunyai ide dengan membuat youtube dengan judul yang aneh-aneh, seperti gamification, flipped classroom, collaborative learning, metaverse, IOT, big data, dan lain sebagainya.
Dari segudang pengalaman yang telah dimiliki prof. Ekojit, beiau ingin mengajak guru-guru yang tertarik untuk menjadi penulis buku mayor yang diterbitkan untuk mendaftarkan diri dan bergabung dengan WAG Januari Berseri yang dibuat oleh prof. Ekojit, dimana pelatihan akan dimulai satu hari setelah ulang tahun beliau yaitu tanggal 25 Januari. Dalam waktu singkat sudah lebih dari 50 orang bergabung untuk bisa memiliki buku sendiri, saya pun tidak mau ketinggalan, meski kemampuan menulis saya masih sangat pemula sekali, karena saya baru ikut bergabung latihan menulis di KBMN PGRI angkatan ke 28 ini.
Kali ini Prof. Ekojit memberikan pelatihan yang berbeda dengan sebelumnya, dimana tema sudah ditentukan beliau, dengan harapan peluang masuk ke penerbit lebih besar dibandingkan peserta yang menentukan temanya sendiri. Ada 50 tema yang disediakan oleh prof. Ekojit, dan bagi saya banyak tema yang saya sendiri kurang paham, sehingga untuk kali ini memang sedikit rebutan untuk memilih temanya masing-masing, dan saya memilih tema "Students Centered Learning".
Target penulisan buku ini adalah sebelum Idul Fitri sudah bisa dikurasi oleh Prof. Ekojit dibantu bunda Aam dan sudah masuk ke penerbit. Menurut Prof. Ekojit yang penting ada keseriusan dalam menulis buku. Pesan Prof. Ekojit kepada calon penulis buku adalah "Kalau ingin menuliskan buku yang diterbitkaan mayor, anda harus mengikuti KEBUTUHAN PASAR, kita menulis bukan untuk diri sendiri tetapi kita menulis untuk orang lain". Beberapa contoh judul-judul yang banyak dibutuhkan sekolah-sekolah jaman sekarang:
- Classroom Design and Management
- Computer-Based Assessment
- Community Based Learning
- Competency-Based Learning
- Computer-Adaptive Assessment
- The 21st Century Learning Skills
Dalam menulis mulailah dari satu hal yang sedehana dahulu, janganlah menuliskan sesuatu yang kita tidak mengerti dan tidak ada sumber referensinya.
Demikian materi singkat dan berisi dari Prof. Ekojit, beliau tidak banyak menyampaikan materi secara teoritis, tetapi lebih ke praktik langsung, dan langsung dibuat grup bagi penulis yang menginginkan memiliki buku major, materi kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dari peserta.
Prof. saya tertarik menulis buku membangun SDM, Siswa tingkat SMP SMA. Bagaimana tanggapannya tentang ini prof? Dari Pak Surya
1 | Makannya dulu kalau bu Aam masih ingat, saya lebih senang mengajak rekan-rekan guru untuk BERJALAN BERSAMA, bukan sekedar BERDISKUSI. Kebanyakan orang senangnya berdiskusi dan TAKUT EKSEKUSI. Kalau saya terbalik, langsung EKSEKUSI di bawah bimbingan saya, baru kita berdiskusi nanti kalau ada hambatan.
2 | Carilah judul yang ANTI MAINSTREAM. Kalau yang BIASA-BIASA SAJA, biasanya penerbit mayor tidak tertarik menerbitkannya.
Pertanyaan 1: Dalam menulis tentunya kita membutuhkan referensi, nah untuk membuat satu buku. Idealnya berapa buku referensi yang kita gunakan? (Afif)
3 | Tidak ada aturan mengenai hal ini. Referensi adalah bentuk penghormatan kita terhadap karya orang lain yang butir-butir kontennya kita pakai dalam buku kita.
4 | Semakin banyak kita pakai pemikiran orang lain, semakin banyak referensi yang kita pergunakan.
Ida Farida mohon Ijin tanya bagaimana tulisan kita berkualitas dan dipercaya penerbit mayor? (Ida)
5 | Isi atau konten menarik yang disampaikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
6 | Ini cara mencari judul dan tema yang menarik bagi penerbit mayor https://www.youtube.com/watch?v=17v72RUhZIY
Assalamu'alaikum. Saya Rahman dari Sumenep madura. Mau tanya, bagaimana cara agar tulisan kita masuk dalam kategori mayor, dan bagaimana memunculkan inspirasi atau ide sehingga dapat menghasilkan karya yang bagus dan inspiratif🙏🏻🙏🏻
7 | Nah ini akan saya ajarkan sambil pak Rahman menulis. Daftar ke bu Aam ya, nanti BAGAIMANA nya akan kita lalui bersama.
Teman-teman tercinta, materi Prof. Eko lebih ke praktik langsung ya. Jadi jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dan mendaftar menjadi peserta
8 | Sudah banyak teori, konsep, dan pengalaman dari penulis lain yang disampaikan ke anda semua. Sehingga saya tidak ingin membebani dengan teori-teori baru. Jadi saya mengajak teman-teman yang BERMIMPI karyanya terpajang di toko buku untuk BERGABUNG dalam batch JANUARI BERSERI yang nanti akan menjadi workshop mingguan membuat buku mayor.
9 | Tujuan workshop menulis adalah agar guru-guru BISA MENULIS BUKU bukan sekedar TAHU CARANYA NULIS BUKU.
10 | Saya adalah penganut konsep BELAJAR KETIKA BERKARYA, bukan BELAJAR DULU BARU BERKARYA
Ndak usah MIKIRIN JUDUL, nanti SAYA YANG AKAN PILIHKAN.
Kalau sudah ditutup, dibuat WA JANUARI BERSERI, dan saya akan mulai workshopnya
Demikian ilmu yang sangat bermanfaat bagi para penulis buku yang masih pemula seperti saya, semoga apa yang disampaikan Prof. Ekojit dapat kita terapkan agar budaya literasi kita semakin berbobot. Nenek moyang mengatakan: "ala bisa karena biasa. tak kenal maka tak sayang." Cukup sekian dan terima kasih
Wassalamu'alaikum wr.wb.
sangat rapi sekali, blog nya Mbak Indah
BalasHapusJangan lupa mampir di blog, saya ya Mbak ... heheheeh
terima kasih bu There...siap mampir
BalasHapus