Sabtu, 18 Februari 2023

Kaidah Pantun


Judul                 : Kaidah Pantun
Resume ke       : 13
Gelombang       : 28
Tanggal             : 8 Februari 2023
Tema                 : Kaidah Pantun
Via                     : WAG
Narasumber      : Miftahul Hadi, S.Pd.
Moderator          : Dail Ma'ruf, M.Pd.

        Cuaca malam ini lumayan dingin untuk daerah saya, dengan didampingi teh panas dan cemilan ringan membuat saya bertambah energinya untuk mengikuti pelatihan menulis malam ini. Pada kesempatan kali ini bersama-sama peserta KBMN PGRI 28 saling menimba ilmu dari bapak Miftahul Hadi, S.Pd tentang materi "Kaidah Pantun".
        Untuk mengatur jalannya pelatihan agar tertib dan terkendali, akan dipandu moderator yaitu bapak Dail Ma'ruf, M.Pd. yang biasa dipanggil pak Damar, dan merupakan Alumni KBMN PGRI Angkatan 20. Sebelum narasumber menyampaikan ilmunya, Pak Damar mengajak peserta untuk mengenal narasumber lebih dekat. Bapak Miftahul Hadi, S.Pd. seorang pengajar di SD Negeri Raji 1 Demak. Pernah mengikuti Pertandingan Cerdas Cermat Pantun KATEGORI guru/pendidik. Menjadi juri/pengadil dalam pertandingan cerdas cermat pantun pendidikan guru dan pelajar Internasional dari tanggal 24 Juni s/d 4 Agustus 2021.

Bunga sekuntum tumbuh di taman,

Daun salam elok mahkota,

Assalamualaikum saya ucapkan,

Sebagai salam pembuka kata.


Menanam padi di musim hujan

Padi ditanam berharap panen

Mari belajar bareng mas hadi kawan

Semoga semuanya berkenan


Kalau tuan ke pulau Mempar,

Batu terbelah di gunung Daik,

Kalau tuan bertanya kabar,

Alhamdulillah kabar baik.


Banjir kanal jembatan patah,

Rimbun semak di pinggir kali,

Salam kenal saya mas Miftah,

Dari Demak berjuluk kota wali.


Kalau Puan pergi ke Pasar 

Jangan lupa membeli payung

Kalau tuan ingin hatinya Bugar

Jangan lupa membuat pantun


Demikian pantun bersambut antara moderator Pak Damar dan narasumber mas Mif, sesuai dengan tema kali ini tentang kaidah pantun. Mas Mif juga alumni KBMN gelombang 17 dan merupakan Tim Solid Om Jay (TSO). Sebelum masuk materi mas Mif memberikan pertanyaan pematik kepada peserta KBMN di WAG.

Bapak ibu, apa yang ada di benak bapak ibu jika mendengar kata pantun??

  • Kata kata bertaut

  • Pantun adalah salah satu budaya betawi yang kini mulai berkembang

  • Senang..pantun bikin senyum dan ketawa

  • Pantun adalah jenis puisi lama

  • Susunan kata yang teratur dan bernilai seni tinggi

  • Akhir kata harus berirama

  • berpuisi

  • susunan kata yang berakhiran a-b-a-b

  • Suatu kata yang berisi nasihat

  • Digunakan pada saat acara pernikahan (palang pintu)

  • Memiliki empat baris dan sering disampaikan saat membuka atau menutup sambutan

  • Pantun jenaka ....membawa bahagia

  • Betul bu, bahkan sekarang ini di mana-mana formal/nonformal penggunaan pantun banyak dinantikan

Pantun biasanya identik dengan suku bangsa Melayu ataupun Betawi. Namun, tiap daerah memiliki pantun. Di Tapanuli, pantun dikenal dengan istilah ende-ende (Suseno, 2006).


Contoh :

Molo mandurung ho dipabu,

Tampul si mardulang-dulang,

Molo malungun ho diahu,

Tatap siru mondang bulan.

ingat panjun masa SMP tentang pantun jenaka


Artinya :

Jika tuan mencari paku,

Petiklah daun sidulang-dulang,

Jika tuan rindukan daku,

Pandanglah sang bulan purnama.


Di Sunda, pantun dikenal dengan istilah paparikan (Suseno, 2006)


Elok rupanya pohon belimbing                

Tumbuh dekat pohon mangga 

Enak rasanya berbini sumbing 
Meskipun marah ketawa juga


Contoh :

Sing getol nginum jajamu,

Ambeh jadi kuat urat,

Sing getol maengan ilmu,

Gunana Dunya akhirat.


Artinya :

Rajinlah minum jamu,

Agar kuatlah urat,

Rajinlah tuntut ilmu,

Bagi dunia akhirat.


Di Jawa, pantun dikenal dengan istilah parikan (Suseno, 2006)

Beli kain si kain katun,

Dengan renda kain di tatah,

Jika ingin pandai berpantun,

Belajarlah pada mas Miftah.


Contoh :

Kabeh-kabeh Gelung konde,

Kang Endi kang Gelung Jawa,

Kabeh-kabeh ana kang duwe,

Kang Endi kang durung ana.


Artinya :

Semua bergelung konde,

Manakah si Gelung Jawa,

Semua sudah ada yang punya,

Siapakah yang belum punya.


Nah, karena di Indonesia banyak ragamnya sehingga banyak istilah untuk pantun nusantara



Pantun diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak benda pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020)

Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti "randai" dari Minangkabau wilayah Sumatra Barat, yang mencampur antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan seremonial yang spektakuler.


Dari berbagai macam pantun dari tiap daerah, berikut terdapat definisi pantun.

Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019).


Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019).


Apa saja kaidah pantun itu?

Kegunaan pantun itu ternyata banyak sekali. Selain untuk komunikasi sehari-hari pada zaman dahulu. Pantun bisa juga digunakan untuk mengawali sambutan pidato. Bisa juga untuk lirik lagu, perkenalan, ataupun dakwah bisa juga disisipi pantun. Selain itu Pantun juga melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar.







Mari kita kupas satu persatu tentang pantun. Satu bait pantun terdiri atas empat baris. Lalu, satu baris itu idealnya terdiri atas empat sampai lima kata.Kemudian, satu baris pantun terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.




Baris pertama dan kedua disebut sampiran

Baris ketiga dan keempat disebut isi


Pantun yang baik, memiliki sajak a-b-a-b

Apakah boleh pantun menggunakan sajak a-a-a-a??

Boleh saja, namun akan mengurangi keindahan pantun itu sendiri.

Pantun dua baris disebut juga karmina atau pantun kilat.


Contoh :

Kabeh-kabeh Gelung konde,

Kang Endi kang Gelung Jawa,

Kabeh-kabeh ana kang duwe,

Kang Endi kang durung ana.


contoh pantun kilat:

Sudah gaharu Cendana pula,

Sudah tahu bertanya pula.


Cara menentukan persajakan, bisa kita lihat Rima (bunyi akhir) tiap baris





Lalu perbedaan pantun, syair dan gurindam adalah sebagai berikut:

Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. Memiliki sajak a-a-a-a. Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan.

Contoh syair:


Inilah kisah bermula kawan

Tentang negeri elok rupawan

Menjadi rebutan haparan jajahan

Hidup mati pahlawan memperjuangkan


Engkau telah mafhum kawan

Penggenggam bambu runcing ditangan

Pemeluk tetes darah penghabisan

Syahdan, Tuhan karuniai kemerdekaan.


Gurindam hanya terdiri atas dua baris. Memiliki sajak a-a. Baris pertama dan kedua saling berhubungan.

contoh:


Jika rajin salat sedekah,

Allah akan tambahkan berkah.


gurindam singkat padat --bermakna

Pujangga Lebak silahkan meramaikan


Contoh gurindam 2 baris, sebab akibat:

Kalau peserta semuanya fokus,

Niscaya semua pasti akan lulus


Karmina, terdiri atas dua baris. Baris pertama dan kedua tidak ada hubungannya.



Agar peserta termotivasi membuat pantun, akhirnya mas Mif memberi tantangan untuk membuat pantun dalam 10 menit. Menurut mas Mif ini termasuk salah satu kiat membuat pantun, karena menurut mas Mif membuat pantun itu mudah.


Pantun karya Bunda There:

Jalan jalan ke pasar baru

Jangan lupa membeli tahu

Jangan ragu walau materi baru

Silahkan bertanya, jika ingin banyak tahu


Pantun Karya Bunda Iim sholihah:

Satu dua tiga empat

Lima enam tujuh delapan

Siapa belajar dengan giat

Bahagia di masa depan


Kiat mudah membuat pantun:
  • Banyak memiliki perbendaharaan kata dengan bunyi akhir sama, maka akan memudahkan dalam membuat pantun.
  • Carilah kata yang memiliki bunyi akhir sama. Minimal dua huruf.
  • Memahami ciri-ciri pantun yang sudah dijelaskan di atas
  • Jika membuat pantun, susunlah baris ketiga dan keempat terlebih dahulu.

    Baru yang terakhir, susun baris pertama dan kedua.

  • Dalam menulis pantun, usahakan hindari penggunaan nama orang, dan nama merk dagang.

Ada beberapa persajakan


Rima akhir

Pohon nangka dililit benalu,

Benalu runtuhkan batu bata,

Mari kita waspada selalu,

Virus corona di sekitar kita


Bena lu

Ba ta

Sela lu

Ki ta


Ini yang disebut Rima akhir.

Hanya akhir baris yang sama bunyinya.


Ini tingkatan pantun yang paling mudah.


Kemudian yang kedua

Rima tengah dan akhir

Susun sejajar bungalah bakung,

Terbang menepi si burung elang,

Merdeka belajar marilah dukung,

Wujud mimpi Indonesia cemerlang.


Rima tengah dan akhir.

Lihat kata kedua dan kata terakhir.

Baris pertama dan ketiga


Seja jar dan ba kung

Bela jar dan Du kung


Baris kedua dan keempat


Mene Pi dan e Lang

Mim Pi dan cemer lang


Ini tingkatan yang mudah, jika dilatih terus menerus, .

. Rima awal, tengah dan akhir

Jangan dipetik si daun sirih,

Jika tidak dengan gagangnya,

Jangan diusik orang berkasih,

Jika tidak dengan sayangnya.


Ini persajakan yang ketiga


Rima awal, tengah dan akhir.


Baris pertama dan ketiga


Ja ngan dipe tik si daun sirih,

Ja ngan diu Sik orang berka sih,


Baris kedua dan keempat


Ji ka ti dak dengan gagang nya,

Ju ka ti dak dengan sayang nya.


Ini tingkatan yang agak sulit 😁


Rima lengkap

Bagai patah tak tumbuh lagi,

Rebah sudah selasih di taman,

Bagai sudah tak suluh lagi,

Patah sudah kasih idaman.


Persajakan yang terakhir, semua kata tiap baris memiliki bunyi yang sama.

Kemudian peserta diberi tantangan menulis satu bait pantun dengan dari kata "Merdeka Belajar".


Selanjutnya sampai pada sesi tanya jawab, pada sesi ini akan menggali hal-hal yang belum kita pahami.


Pertanyaan 1

HR Utami – semarang ;

Apakah sama dengan yang di Jawa disebut Parikan?

Kalau begitu selaras dengan pemaknaannya di Jawa. Pantun pada umumnya berisi nasihat, nah panuntun dalam bahasa Jawa itu berarti  petunjuk, panuntun, tuntunan, ajaran

Tua-tua maunya serba tahu, Ikut KBM biar makin pintar, Meski tua ingin terus maju, Tak peduli dengan komentar.


Membeli Kangkung di area pasar

Buah nangka dari Pak Gilang

Mari dukung Merdeka Belajar

HiSemoga Indonesia jadi Gemilang


Jawaban 1

Terima kasih ibu HR Utami dari Semarang. Tetangga njih buuk🙏

Betul sekali ibu, pantun umumnya berisi nasihat. Dalam kebudayaan Jawa, pantun disebut parikan. Bisa parikan dua baris. Contohnya

Kendal Kaliwungu,

Ajar kenal Karo aku.

Ataupun parikan yang empat baris, seperti yang sudah kami contohkan di atas


Pertanyaan 2

Yoyon Supriyono, Dari : Cirebon

Pakai jean atasannya kemeja

Wanita betah memakai hijab

Mohon izin untuk bertanya

Semoga kang Miftah bisa menjawab


1. Tolong dijelaskan jenis-jenis pantun itu apa saja dan beserta contohnya?

2. Untuk menjadi buku itu minimal berapa buah pantun??


Jawaban 2

Terima kasih bapak Yoyon dari Cirebon.

Jenis-jenis pantun yang umum diketahui antara lain:

1. Pantun nasihat : pantun yang isinya (baris ketiga dan keempat) nasihat kebaikan.

Contoh :

Tegak berdiri si batang Suji,

Tanam di samping petai cina,

Sejak kecil rajin mengaji,

Sudah besar tentu berguna.

2. Pantun jenaka : pantun yang berisi hal-hal lucu

Contoh :

Ikan gabus ada di rawa,

Ikan lele ada di kali,

Nenek menangis sambil tertawa,

Melihat kakek main lompat tali


Pertanyaan 3

Untuk menjadi buku minimal berapa pantun?


Jawaban 3

Kalau buku solo pantun milik saya berisi 400an pantun dengan tebal 170 halaman


Pertanyaan 4

Saepul Hikmah Karawang pertanyaan Apa perbedaan yang mendasar antara pantun, puisi dan sajak? Bolehkan kerika dibaca memakai iringan musik?


Jawaban 4

Terima kasih pak Saepul

Perbedaan pantun dan puisi.

Hal mendasar, Pantun terikat jumlah baris,  sedangkan puisi jumlah barisnya bebas.

Sedangkan sajak adalah puisi Melayu modern yang berbentuk bebas dan tidak terikat jumlah baris.

Dalam membacakan pantun boleh saja diiringi musik. Sekaran ini banyak sekali event perlombaan dendang pantun.


Pertanyaan 5

Candra _ Jakarta

Pernah dengan pantun di televisi “masak air biar mateng”, ternyata setelah ditelusuri merupakan pantun untuk membuli. pertanyaannya: apakah pantun itu termasuk pantun baik? bukan pembullian?


Jawaban 5

Terima kasih bapak Candra

Untuk kalimat 'masak air biar matang" itu sebagai ciri khas orang tersebut bahwa beliau akan menyampaikan pantun.

Terkait pantun yang disampaikan sang artis, itu termasuk pantun jenaka namun bergeser ke arah pembulyan.

Sebaiknya pantun tersebut tidak kita ajarkan ke murid. Kembali lagi ke fungsi pantun, yaitu sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berpikir.

Patokan rima pada pantun itu bunyi akhir atau suku kata, bagaimana dengan kata "jean" dan "izin", apakah bisa disebut berima sama?

Terimakasih


Pertanyaan 6

Endang Bogor ijin bertanya:

1.Jika ada yang membuat pantun bagaimana cara kita membalas pantunnya.

2.Adakah pakem 2 khusus untuk pantun ?

terima kasih


Jawaban 6

  1. dengan melihat baris kedua dan keempat, kemudian jadikan baris pertama dan baris ketiga.

  2. lihat ciri-ciri membuat pantun


Pertanyaan 7

Saya Maria Ulfa_Lombok. Luar biasa penjelasan narasumber. Saya betul2 paham ttg cara menyusun pantun. Pertanyaan saya : Mengapa kita harus mengajarkan Pantun kepada generasi bangsa, Pak Mif. Terima kasih.


 Jawaban 7:

Berawal dari suku Melayu, Singapura, Brunei, awalnya mereka tidak tau jika ada bangsa Melayu di Nusantara, taunya Melayu itu milik bangsa mereka sendiri. untuk itu kita harus mengenalkan pantun kepada peserta didik, dan harapannya semakin berkembang.


Pertanyaan 8

yulis Banyuwangi ijin bertanya, 

1. Bagaimanakah memotivasi  murid atau peserta didik di sekolah untuk bisa menulis pantun dengan benar?

2. Bisakah dalam blog kita Pantun di kolaborasi dengan narasi? 

Terima kasih



 Jawaban 8
  1. siswa SD dibiasakan membuat pantun, dengan klu kita tentukan

  2. bisa bu, misal pantun diberikan di awal atau diakhir



Pertanyaan 9

Theresia 

Apakah bisa, bila saya  menerbutkan buku, yg isinya pantun rohani 

Karena setiap pagi saya buat satu pantun dari ayat kitab suci yg saya baca.

Terima kasih


 Jawaban 9

Bisa sekali bu, pantun-pantun dikumpulkan jadi satu, maka bisa menjadi buku pantun.


Pertanyaan 10

Apakah pantun benar-benar asli kebudayaan nusantara? 

Atau, adakah pengaruh dari kebudayaan lain. 

Jika ada, kebudayaan mana dan bagaimana kisahnya🙏🏼


Jawaban 10

Menurut pemahaman saya, pantun berasal dari kebudayaan Melayu di pulau Sumatera. Tepatnya di kepulauan Riau.


Pertanyaan 11

Saya *Evridus Mangung* – Peserta KBMN Gel. 28.

Di materi yang dishare di https://anyflip.com/wiirj/cfbd/ tidak dijelaskan posisi pantun dengan puisi. Hanya dijelaskan posisi pantun terhadap syair dan gurindam. Sementara di bagian rima,  pantun juga menekankan soal penggunaan rima seperti halnya pada puisi. Pertanyaan  saya adalah *bagaimana posisi puisi terhadap pantun?*


Jawaban 11

Pergi berkelah menjaja katun,

Saudagar Arab di tengah pekan,

Segala madah telah disusun,

Salah silap mohon dimaafkan.

Terima kasih ibu Evridus mangung



        Demikian materi dari Mas Mif, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan jadi kebaikan bagi kemajuan peradaban NKRI.

2 komentar:

MERAMU HASIL BELAJAR